Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Perubahan drastis yang terjadi pada pola makan selama menjalankan ibadah puasa tentu membawa dampak yang signifikan untuk tubuhmu. Tidak jarang, terjadi gangguan pencernaan yang bisa membuat ibadah terganggu.
Gangguan pencernaan dan kesehatan yang terkadang muncul ini sebenarnya cukup wajar, karena tubuh manusia selalu memiliki pola metabolisme yang cenderung tetap. Ketika pola makan, minum, dan istirahat berubah, maka kondisi tubuh akan berusaha menyesuaikan, dan gangguan kesehatan serta pencernaan ini menjadi salah satu efek sampingnya.
Sedikit sudah disinggung di bagian awal tadi, risiko kesehatan dan gangguan pencernaan selama berpuasa muncul dari perubahan metabolisme. Tapi tidak hanya itu, ada dua hal lain yang juga memicu terjadinya kondisi tersebut.
Pertama, dehidrasi karena kurangnya asupan cairan dan kehilangan cairan di saat bersamaan.
Kedua, kebiasaan makan yang tidak tepat saat sebelum dan setelah berpuasa.
Dari hal-hal ini kemudian tubuh dapat mengalami gangguan, salah satu yang paling sering adalah gangguan pencernaan.
Baca juga: 15 Menu Buka Puasa Sehat Ala Rumahan Yang Nikmat
Secara umum gangguan yang muncul memang sering kali terjadi pada bagian pencernaan. Tapi kamu juga tidak boleh abai dengan risiko gangguan kesehatan lain yang mungkin saja muncul, dan dapat mengganggu jalannya ibadah puasa.
Beberapa gangguan pencernaan dan kesehatan yang sering muncul saat berpuasa adalah sebagai berikut.
Lambung secara rutin memproduksi cairan asam klorida untuk memecah makanan yang dikonsumsi. Tapi saat berpuasa, praktis tidak ada makanan yang masuk saat siang hari. Penumpukan asam lambung ini berpotensi naik ke kerongkongan, yang biasa disebut dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Kondisi tersebut dapat menyebabkan munculnya perut kembung, heartburn, dan rasa asam di bagian tenggorokan. Efeknya adalah rasa mual dan bahkan muntah saat berpuasa.
Kondisi diare merupakan gangguan pencernaan yang dipicu karena salah konsumsi makanan. Saat puasa, kondisi ini bisa terjadi karena sekresi air dan garam yang terjadi berlebihan di saluran pencernaan.
Tapi apa penyebabnya?
Konsumsi minuman dengan kadar kafein terlalu tinggi seperti teh dan kopi bisa jadi dalang dari kondisi tersebut. Selain itu diare juga bisa terjadi ketika kamu makan berlebihan saat berbuka puasa.
Gangguan pencernaan berikutnya yang bisa terjadi saat puasa adalah sembelit. Sembelit sendiri dipicu karena pergerakan makanan yang lambat di dalam saluran pencernaan, sehingga feses mengeras di bagian usus dan membuat buang air besar (BAB) terasa lebih sulit.
Di sisi lain sembelit juga bisa terjadi karena kurangnya asupan cairan dan serat selama berpuasa. Jadi kamu harus memperhatikan dengan baik apa yang kamu makan dan minum selama sahur dan berbuka.
Menjadi salah satu bagian dari sistem pencernaan, nyeri tenggorokan juga bisa jadi kondisi yang cukup mengganggu. Hal ini bisa terjadi karena tenggorokan cenderung kering selama berpuasa. Tidak adanya asupan cairan selama berjam-jam akan membuat risikonya semakin tinggi.
Ketika tenggorokan berada dalam kondisi kering, maka zat asing akan lebih mudah masuk dan membuat iritasi bagian tersebut.
Radang pencernaan sering kali muncul saat berpuasa, dan memicu rasa tidak nyaman di bagian perut dan rasa terbakar di area ulu hati. Hal ini mencakup GERD, diare, serta sembelit, dan disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat tidak hanya selama menjalankan ibadah berpuasa.
Selain empat gangguan pencernaan yang paling sering terjadi selama berpuasa, ada juga beberapa gangguan kesehatan lain yang cukup sering dirasakan. Seperti misalnya dehidrasi karena kekurangan cairan dan keluarnya cairan saat berkegiatan, kemudian pusing atau nyeri kepala saat siang hari, hingga hipoglikemia yang terjadi saat kadar gula darah dalam tubuh sangat rendah sehingga memicu tubuh gemetar, berkunang-kunang, dan berkeringat.
Baca juga: 4 Aktivitas Seru Bersama Hewan Peliharaan Saat Bulan Puasa
Risiko kesehatan dan gangguan pencernaan memang menjadi lebih besar selama berpuasa karena perubahan pola makan yang terjadi. Tapi kamu bisa menekan risiko terjadinya gangguan ini dengan tips sederhana berikut.
Selalu pilih makanan yang mudah dicerna dan sebisa mungkin hindari makanan terlalu pedas atau berminyak. Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga harus bersih dan higienis, untuk mengurangi risiko adanya bakteri atau virus yang masuk ke saluran cerna. Perbanyak buah dan sayur serta cukupi kebutuhan air putih harian.
Hindari makanan yang bisa merangsang produksi asam lambung. Makanan yang dimaksud adalah makanan asam, makanan berlemak, kopi, dan sejenisnya. Makan secara perlahan dan jangan langsung berbaring setelah selesai makan. Saat berbuka, mulai dengan makanan yang ringan seperti kurma dan air putih. Terakhir, jangan melewatkan makanan sahur dan utamakan makanan dengan karbohidrat kompleks.
Agar tidak mengalami sembelit, kamu bisa menambah konsumsi serat saat buka dan sahur. Sayuran hijau, buah, biji-bijian, bisa jadi opsi santapan yang sehat. Selain itu pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi, hindari makanan rendah serat dan aktif melakukan olahraga ringan.
Selain tiga tips di atas untuk secara spesifik menghindari masalah gangguan pencernaan, kamu juga bisa menerapkan tips di bawah ini untuk dapat menjaga kondisi kesehatan selama berpuasa.
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak 5 Mitos dan Faktanya
Gangguan kesehatan dan gangguan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa bisa jadi meningkatkan risiko lebih fatal yang lain, dan memerlukan penanganan ekstra. Ini kenapa, langkah pencegahan diperlukan untuk menekan risiko kesehatan lanjutan yang mungkin terjadi karena hal-hal yang sebenarnya bisa dicegah.
Selain langkah pencegahan di atas, kamu juga sebenarnya disarankan untuk menyiapkan perlindungan dari risiko finansial akibat gangguan kesehatan lanjutan ini. Memiliki Asuransi Kesehatan yang andal akan jadi hal tepat, sehingga kamu punya persiapan yang dapat menyelamatkanmu dari berbagai risiko lebih besar lain.
PT AXA Insurance Indonesia menawarkan produk Asuransi SmartMedicare Domestik yang dapat digunakan untuk membantumu menghadapi kondisi yang tidak diinginkan. Manfaat utamanya adalah biaya pengobatan akibat penyakit atau kecelakaan, hingga perawatan lebih lanjut yang diperlukan. Jadi kamu bisa berfokus pada upaya pemulihan jika gangguan kesehatan dan gangguan pencernaan memerlukan penanganan lebih lanjut.
Kamu bisa mengakses informasi lengkap produk Asuransi SmartMedicare Domestik di tautan terkait, dan mari persiapkan diri untuk menjalani ibadah puasa agar dapat menunaikannya secara utuh!
Referensi: