Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Jika kamu disajikan sebuah pertanyaan tentang salah satu penyakit paling sering dialami oleh kaum pekerja dan masyarakat perkotaan, apa yang terlintas di benakmu? Dari sekian banyak penyakit, pasti asam lambung akan masuk dalam urutan teratas daftar penyakit paling umum yang diderita orang kantoran.
Disampaikan di salah satu artikel di media online (suaramerdeka.com) pada tahun 2021 lalu setidaknya terdapat 4 juta orang yang mengalami penyakit ini. Hal ini semakin buruk manakala edukasi tentang penyakit asam lambung masih tergolong rendah.
Baca Juga: Pentingnya Work Life Balance Demi Jaga Kesehatan Mental Mu
Penyakit asam lambung sendiri juga bisa dikenal dengan GERD, atau gastroesophageal reflux disease, merupakan gangguan pencernaan yang mempengaruhi cincin otot antara kerongkongan dan perut. Otot di bagian kerongkongan bawah melemah, dan menyebabkan bagian ini terbuka sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Sebenarnya asam lambung yang naik mungkin terjadi beberapa kali. Tapi ketika hal ini terjadi berulang kali dalam waktu seminggu, maka bisa menjadi indikasi kamu memiliki GERD. Bedanya dengan maag adalah bahwa kondisi maag tidak sampai menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Sebenarnya jika dilihat secara umum, penyebab dari naiknya asam lambung ini adalah otot kerongkongan bagian bawah atau otot LES dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, yakni dengan membuka dan menutup untuk mengatur agar isi perut tidak kembali ke kerongkongan.
Ketika otot ini melemah, maka asam lambung yang ada di bagian perut bisa naik ke kerongkongan dan memicu sensasi yang sangat tidak nyaman.
Meski demikian ada beberapa penyebab lain yang juga perlu kamu tahu, diantaranya:
Hernia hiatus, adalah kondisi perut bergerak di atas diafragma menuju area dada. Bagian diafragma yang terganggu bisa meningkatkan kemungkinan otot LES tidak bisa berfungsi dengan benar.
Kamu punya kebiasaan makan dalam porsi besar, dan memicu adanya distensi bagian atas perut. Distensi sendiri artinya tidak ada cukup tekanan pada otot LES, sehingga otot LES ini tidak bisa menutup dengan benar. Kebiasaan berbaring terlalu cepat setelah makan besar. Kebiasaan ini mungkin terlihat simpel, tapi membuat tekanan yang diperlukan oleh otot LES jadi tidak optimal.
Kenali Gejalanya Sedini Mungkin
Saat kamu, atau seseorang, mengalami penyakit asam lambung atau GERD, ada beberapa gejala yang paling sering muncul dan sebenarnya bisa dikenali dengan mudah. Pertama jelas adalah heartburn, atau sensasi terbakar di bagian dada. Sensasi ini awam muncul setelah makan, dan memburuk di malam hari.
Beberapa gejala lainnya adalah:
Baca Juga: Solo Travel 101: Wajib Dicoba Setidaknya Sekali Seumur Hidup!
Setelah tahu apa saja kira-kira penyebab dan pemicu dari penyakit asam lambung, selanjutnya kamu juga perlu meningkatkan kewaspadaan jika kamu memiliki beberapa faktor risiko yang ada di bawah ini.
Faktor risiko dari penyakit GERD antara lain adalah kegemukan, kondisi hamil, gangguan jaringan ikat (misalnya skleroderma), perut kosong terlalu lama, kebiasaan merokok, kebiasaan makan dalam porsi besar atau terlalu malam, konsumsi makanan berlemak atau gorengan yang terlalu banyak, konsumsi minuman beralkohol atau kopi yang terlalu banyak, hingga konsumsi obat-obatan tertentu seperti aspirin.
Beberapa bisa dihindari, tapi beberapa lainnya merupakan kondisi alami yang memang harus dihadapi. Maka dari itu, untuk hal-hal yang bisa dihindari, akan lebih baik untuk tidak kamu lakukan. Ubah kebiasaan kecil untuk bisa mengurangi risiko penyakit asam lambung.
Opsi pengobatan GERD atau asam lambung tersedia cukup banyak, dan bisa dilakukan secara mandiri. Misalnya seperti mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, hingga konsumsi obat yang memang diresepkan oleh dokter.
Untuk tahap awal setelah kamu bisa mendeteksi dan memastikan adanya gangguan asam lambung, beberapa perubahan sederhana bisa dilakukan dan dimulai dari diri sendiri.
Perubahan gaya hidup yang disampaikan di atas akan jadi langkah awal yang baik. Tapi ketika progres penyembuhan atau pemulihan penyakit asam lambung tidak kunjung terasa signifikan, kamu bisa mulai berkonsultasi ke dokter untuk mendapat pengobatan lebih profesional.
Beberapa obat yang umumnya diberikan pada penderita GERD atau asam lambung adalah sebagai berikut.
Jika penyakit asam lambung tidak kunjung membaik juga, maka prosedur operasi bisa jadi langkah terakhir yang digunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan ini. Tapi tentu saja, kamu harus melakukan konsultasi mendalam dengan dokter yang kamu percaya sebagai pertimbangan sebelum melakukan prosedur ini.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Asuransi Secara Umum dan Jenis-jenisnya
Sebenarnya penyakit asam lambung bisa diatasi dengan baik, dengan penerapan pola hidup sehat. Tapi ada juga risiko komplikasi dan penyakit yang lebih merepotkan jika tidak diatasi dengan baik. Tentu, prosedur lebih lanjut dalam pengobatannya akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk hal inilah kemudian kamu juga perlu langkah tepat, seperti memiliki produk Asuransi Kesehatan yang handal, yang disediakan oleh MAGI. Dengan ragam benefit lengkap untuk setiap individu yang memiliki asuransinya, MAGI memberikan banyak benefit disamping dari manfaat utamanya. Pastikan setiap orang tersayang mendapat perlindungan terbaik dari MAGI, dan sambut masa depan dengan lebih cerah!
*Kode promo berlaku untuk pembelian secara langsung di AXA myPage hingga 31 Juli 2023
Referensi: