Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Setiap tahun, masyarakat muslim di dunia senantiasa menantikan kehadiran bulan Ramadan. Bulan yang dipercaya penuh berkah ini menjadi momen untuk melaksanakan ibadah puasa bagi seluruh umat muslim yang ada. Tapi apakah hal ini juga berlaku untuk ibu hamil? Apakah ibu hamil boleh puasa?
Pertanyaan ini sering kali muncul, karena anggapan bahwa ibu hamil memerlukan asupan nutrisi yang mencukupi untuk tumbuh kembang janinnya. Sementara itu, pada saat puasa praktis jumlah makanan yang dikonsumsi akan berkurang.
Di Indonesia sendiri, bahkan kemudian muncul berbagai mitos dan fakta terkait ibu hamil yang berpuasa. Menarik untuk dicermati, mari lihat lebih jauh apakah ibu hamil boleh berpuasa atau tidak serta mitos dan fakta dibalik pertanyaan tersebut.
Baca juga: Simpel, Ternyata Ini 8 Cara Mengatasi Batuk Pilek yang Muncul di Musim Hujan
Perspektif paling tepat yang digunakan tentu adalah dari sisi kesehatan. Mengacu pada salah satu artikel yang diunggah di situs resmi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dosen S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya Nova Elok Mardliyana mengungkapkan pandangannya.
Dirinya menyatakan bahwa ibu hamil tetap aman dan diperbolehkan berpuasa asal kondisi ibu dan janin sehat. Maka untuk memastikan hal tersebut, ibu hamil sebaiknya melakukan konsultasi rutin dengan tenaga kesehatan sebelum, selama, dan setelah menjalankan ibadah puasa.
Pada kondisi berpuasa, tubuh ibu hamil akan mengalami penurunan tingkat gula darah. Namun hal ini tidak akan memicu penurunan berat janin. Asupan kalori yang diperlukan juga jelas meningkat, sehingga diperlukan penerapan pola makan yang tepat atau sesuai dengan rekomendasi dokter.
Jika kemudian dokter atau tenaga kesehatan menyarankan agar seorang ibu hamil tidak menjalankan ibadah puasa, sebaiknya hal ini sangat dipertimbangkan karena akan menyangkut dengan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Nah, Indonesia dikenal luas memiliki budaya yang beragam, dengan semua kepercayaan pada warisan leluhur. Salah satu hal dari sekian banyak warisan ini adalah mitos yang muncul sejak lama, dan dipercaya memiliki nilai kebenaran.
Terkait dengan ibu hamil yang berpuasa, berikut beberapa mitos dan fakta yang bisa dibagikan.
Hal ini dianggap sebagai hal yang benar karena logika terkait asupan nutrisi dan kondisi tubuh ibu yang tidak mengkonsumsi asupan nutrisi selama siang hari. Namun faktanya, puasa boleh saja dilakukan selama ibu hamil sudah memastikan bahwa kondisi dirinya dan janin sehat dan kuat. Hal ini diperkuat dengan rekomendasi dari dokter kepercayaan.
Mitos ini juga muncul di banyak kalangan masyarakat, dan masih terkait dengan asupan nutrisi yang dianggap berkurang. Faktanya, sebuah studi dalam Pakistan Journal of Medical Sciences yang terbit pada 2015 lalu menyatakan bahwa puasa saat hamil tidak memperburuk kondisi janin. Bayi yang lahir cacat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu yang paling signifikan adalah gaya hidup yang tidak sehat selama kehamilan. Maka dari itu dihimbau untuk menerapkan gaya hidup sehat, dan rutin melakukan kontrol kondisi janin secara berkala.
Tidak sedikit yang percaya bahwa menjalankan puasa pada saat hamil memicu kondisi mual dan muntah. Padahal faktanya adalah mual dan muntah merupakan kondisi alami pada ibu hamil, terutama saat trimester pertama dijalani. Hal ini terjadi karena proses pembentukan organ janin terjadi secara intens di masa tersebut. Meski demikian tenaga kesehatan biasanya akan menyarankan agar ibu hamil tidak berpuasa dulu jika merasakan kondisi mual, muntah, atau pusing berkepanjangan.
Mitos bahwa ibu hamil akan mengalami kekurangan cairan ketika menjalankan ibadah puasa tidak sepenuhnya salah. Risiko kekurangan cairan rentan dihadapi oleh seorang ibu hamil saat melaksanakan puasa, faktanya dapat dicegah dengan mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya.
Baca juga: 6+ Rumah Sakit Terbaik di Malaysia, Banyak yang Puas!
Selalu menjaga kondisi tubuh selama masa kehamilan jelas menjadi prioritas utama, demi tumbuh kembang janin yang optimal. Tapi selama puasa, beberapa penyesuaian perlu dilakukan agar ibu hamil bisa menjalankan ibadah penuh berkah, sekaligus tetap memastikan si kecil tumbuh dengan optimal.
Beberapa tips berpuasa selama masa kehamilan bisa kamu cermati di bawah ini.
Asupan gizi yang dibutuhkan jelas tinggi, maka kamu harus memastikan hal ini terpenuhi setiap hari. Pilih makanan dengan kandungan nutrisi yang diperlukan seperti protein hewani, protein nabati, lemak, serat, vitamin, dan mineral saat santap sahur dan berbuka. Kamu bisa meminta rekomendasi dari dokter kepercayaanmu untuk menyusun menu yang tepat.
Selanjutnya selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh ibu hamil. Secara umum, asupan yang diperlukan adalah 2,5 liter per hari. Jika bingung untuk membaginya, kamu bisa mengkonsumsi 2 gelas air putih sebelum sahur, 1 hingga 2 gelas setelah sahur, 2 gelas saat berbuka, 1 hingga 2 gelas saat makan malam, dan 2 gelas setelah salat isya atau tarawih. Dengan formula ini ibu hamil tetap bisa mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya selama berpuasa.
Untuk ibu hamil selalu utamakan makanan sehat dan bernutrisi. Sebisa mungkin hindari konsumsi makanan tidak sehat seperti processed food atau makanan olahan lain dengan kadar kadar gula atau garam dan pengawet terlalu tinggi. Makanan tidak tidak sehat bisa meningkatkan gula darah secara drastis, dan bisa memicu peningkatan risiko diabetes gestasional pada ibu hamil.
Lebih disarankan untuk makan dalam porsi kecil saat sahur dan berbuka. Makan berlebihan pada dua waktu ini bisa membuat perut terasa begah dan mual, dan mengganggu ibadah puasa. Makan dalam porsi lebih bisa dilakukan setelah salat tarawih untuk mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.
Untuk ibu hamil yang masih gemar mengkonsumsi kafein, maka disarankan untuk menguranginya terlebih dahulu. Kafein berlebih bisa memicu buang air kecil terus menerus, yang membuat ibu hamil lekas merasa haus. Selain itu efek lainnya adalah sakit kepala dan jantung berdebar, hingga mengurangi kadar zat besi yang dapat diserap oleh tubuh. Pada kadar maksimal, kafein yang boleh dikonsumsi adalah sebanyak 200 miligram per hari atau dua cangkir kopi instan, dikutip dari situs resmi RS Pondok Indah.
Agar ibu hamil terhindar dari kelelahan selama menjalani puasa, maka hindari aktivitas berat yang dilakukan. Batasi aktivitas luar ruangan pada siang hari untuk menghindari risiko dehidrasi, pusing, atau kelelahan. Pastikan juga untuk tetap menjaga tingkat stres pada kadar aman, karena kondisi mental bisa sangat berpengaruh pada kondisi fisik.
Tanpa mengesampingkan manfaat ibadah yang dilakukan di malam hari, ibu hamil dianjurkan untuk tetap mencukupi kebutuhan waktu istirahat sebanyak 6 hingga 8 jam setiap harinya. Hal ini diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh dan memberikan kesempatan agar tubuh dapat beregenerasi dan mengganti sel tubuh yang rusak.
Baca juga: 8 Opsi Latihan Olahraga untuk Imunitas serta Manfaatnya
Sebagai pasangan yang tengah menantikan anggota baru dalam keluarga, masa kehamilan selalu jadi saat yang mendebarkan. Terlebih ketika harus melewati bulan Ramadan, tantangan yang ada semakin besar dan harus disikapi dengan bijak.
Selain menerapkan 7 tips di atas, ada baiknya kamu juga mulai melirik produk Asuransi Kesehatan yang andal, seperti yang ditawarkan oleh PT AXA Insurance Indonesia. Asuransi SmartMedicare Dometik bisa jadi pilihan yang tepat untuk membantumu menghadapi kondisi darurat, sehingga kamu bisa fokus pada upaya pemulihan kondisi kesehatan ibu hamil.
Asuransi SmartMedicare Domestik memberikan manfaat pada biaya pengobatan akibat penyakit atau kecelakaan, hingga perawatan lebih lanjut yang diperlukan. Hal ini tentu sejalan dengan semangat terus menjaga kondisi ibu hamil agar tetap prima selama menjalankan ibadah puasa.
Semoga jawaban atas pertanyaan apakah ibu hamil boleh puasa yang dimuat di artikel ini bisa bermanfaat, dan selalu percayakan perlindungan kesehatan pada asuransi andal dari PT AXA Insurance Indonesia setiap saat!
Referensi