Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Setelah selesai pandemi Covid-19 yang sempat menggemparkan dunia, belakangan banyak kabar mengenai datangnya ancaman cacar monyet untuk masyarakat Indonesia. Agar tidak sampai terjadi hal serupa, maka pemahaman lebih jauh tentang apa itu cacar monyet wajib dipahami oleh masyarakat, termasuk kamu yang membaca artikel singkat ini.
Lalu apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan cacar monyet atau monkey pox itu?
Secara umum, cacar monyet bisa dipahami sebagai kondisi kulit yang dipicu karena infeksi virus. Tandanya adalah muncul bintil bernanah di permukaan kulit seperti cacar air.
Baca Juga: Kasus Ginjal Naik, Ini 10 Manfaat Minum Air Putih bagi Tubuh!
Cacar monyet merupakan sebuah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus langka, yang berasal dari hewan. Artinya, penularan cacar monyet disebut dengan zoonosis atau lebih umum disebut sebagai virus monkeypox.
Sebenarnya penyakit ini sudah terdeteksi pertama kali pada tahun 1970 lalu di Afrika Selatan. Nama penyakit ini juga diberikan karena inang utama dari virus tersebut adalah monyet, dan wujud nyata dari penyakit ini menyerupai cacar.
Ketika seseorang terserang virus ini, akan muncul bintil-bintil bernanah hingga melepuh di permukaan kulitnya. Serupa dengan cacar air, virusnya mudah menular dan muncul dengan disertai demam tinggi, hingga pembengkakan kelenjar getah bening di bagian ketiak penderitanya.
Pada infeksinya sendiri, virus cacar monyet akan mengalami dua periode di dalam tubuh. Pertama disebut dengan fase invasi, yakni gejala awal ketika virus mulai masuk dan berkembang di dalam tubuh serta menyerang tubuh, kemudian fase erupsi kulit yang ditandai jelas dengan gejala pada kulit penderita.
Periode invasi menjadi saat kemunculan gejala awal yang harus mulai diwaspadai. Meski gejalanya cenderung lebih ringan daripada cacar air, tapi gejala monkeypox jelas akan membawa penderitanya ke penyakit yang lebih berbahaya.
Beberapa gejala awal di fase ini antara lain adalah sebagai berikut.
Setelah 1 hingga 3 hari, penderitanya akan mengalami ruam di beberapa bagian tubuh mulai dari wajah, tangan, kaki, mulu, area genital, hingga pada area mata.
Pada fase kedua ini, ruam yang muncul dari fase pertama kemudian menjadi lesi dan akan berkembang dalam beberapa tahapan.
Setelah sampai di tahap keempat, lesi akan mengering dan mulai mengelupas. Gejala ini secara umum akan dialami antara 2 hingga 4 minggu, dan bisa saja membaik dan menghilang dengan sendirinya.
Disampaikan dalam salah satu artikel di halodoc.com, bahwa terdapat beberapa gejala dan ciri baru yang muncul pada penderita penyakit ini. Pada sebagian kasus baru, ruam pertama kali justru muncul di area genital atau anus.
Penyebarannya tidak lagi terjadi pada wajah, tangan, dan kaki, tapi ke bagian tubuh lainya. Gejala seperti demam dan sakit kepala juga tidak lagi muncul, padahal sebelumnya gejala ini menjadi penanda awal seseorang terkena monkeypox.
Secara rinci, disampaikan setidaknya ada lima gejala terbaru yang harus diwaspadai.
Sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ketika mengalami gejala-gejala di atas, karena menjadi indikasi kuat seseorang mengalami cacar monyet.
Baca Juga: 6 Tips Menerapkan Pola Makan Sehat, Disiplin jadi Kuncinya!
Cacar monyet sendiri, seperti disampaikan di bagian pembuka artikel ini, awalnya ditularkan melalui hewan ke manusia. Lalu pada penularan manusia ke manusia, terjadi dengan cara kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit orang lain.
Diperlukan masa inkubasi sekitar 5 hingga 21 hari sebelum kemudian gejalanya mulai muncul. Beberapa cara penularan yang paling umum dan harus kamu pahami adalah sebagai berikut.
Maka dari itu, cara paling mudah untuk mengurangi risiko tertularnya penyakit ini adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri, agar tubuh tetap memiliki daya tahan yang kuat untuk membunuh virus tersebut sebelum memberikan dampak yang negatif.
Setelah memahami cara-cara penularan virus ini, maka penting untuk kamu menerapkan langkah pencegahan yang efektif. Setidaknya ada lima langkah pencegahan yang bisa kamu terapkan dengan cukup mudah.
Lalu bagaimana cara pengobatan dari cacar monyet ini sendiri?
Disampaikan dalam sebuah artikel di situs Siloamhospitals.com bahwa penyakit ini belum memiliki pengobatan yang spesifik. Diketahui bahwa cacar monyet dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 2 hingga 4 minggu.
Dalam artikel yang sama, disampaikan beberapa negara menggunakan obat tercovirimat untuk menyembuhkan penyakit ini. Obat ini bekerja dengan menghambat virus berkembang biak, sehingga penularannya ke orang lain dapat dicegah.
Ketika mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, dihimbau agar penderita memaksimalkan waktu istirahat, mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi yang diperlukan untuk pulih, dan menjaga pola hidup sehat. Sebisa mungkin lakukan karantina mandiri dan konsultasi dengan dokter yang kapabel mengurus penyakit ini, untuk mengetahui apa langkah yang harus dilakukan berikutnya.
Di Indonesia, virus cacar monyet pertama kali dilaporkan pada 20 Agustus 2022 lalu. Kementerian Kesehatan RI mengumumkan hingga Sabtu, 17 Agustus 2024 lalu terdapat setidaknya 88 kasus terkonfirmasi yang tersebar di Jakarta (59 kasus), Jawa Barat (13 kasus), Banten (9 kasus), Jawa Timur (3 kasus), Daerah Istimewa Yogyakarta (3 kasus), dan Kepulauan Riau (1 kasus).
Meski terbilang masih dalam angka yang terkendali dan tidak menyebar dengan cepat, kewaspadaan masyarakat tetap harus dijaga agar hal ini tidak sampai menjadi pandemi. Menjaga pola hidup yang sehat menjadi kunci agar daya tahan tubuh tetap kuat, serta memiliki produk asuransi yang tepat menjadi hal yang sangat direkomendasikan untuk menghadapi kondisi yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Rencanakan Kunjunganmu dengan Visa Schengen Sekarang, Cermati Detail Pembuatannya di Sini!
Setelah memahami apa itu cacar monyet dan informasi penting terkait penyakit tersebut, semoga kamu mempunyai insight berguna untuk dapat menyikapinya dengan bijak. Terlebih untuk kamu yang masih memiliki agenda bepergian ke luar negeri, asuransi yang tepat diperlukan selain dari langkah pencegahan lain yang kamu terapkan. PT AXA Insurance Indonesia menghadirkan produk Asuransi SmartMedicare International untuk menemani kamu bepergian ke luar negeri. Dapatkan rasa nyaman karena kesehatanmu dan keluarga sudah dilindungi dengan asuransi ini, dan nikmati kebebasan memilih wilayah pertanggungan yang kamu dapatkan. Maksimal limit yang diberikan mencapai US$2,9 juta per tahunnya, dengan manfaat yang menyeluruh mulai dari rawat inap, rawat jalan, rawat gigi, kehamilan dan persalinan. Jadi, nikmati perjalanan yang kamu lakukan, terapkan langkah pencegahan, dan selalu waspada pada gejala cacar monyet yang mungkin muncul!
Referensi: