Pemicu Burnout Tidak Cuma Pekerjaan, Lihat 3 Pemicunya di Sini

Setiap kegiatan selalu memiliki titik jenuh yang cepat atau lambat akan kamu rasakan. Ketika waktunya tiba, kamu bisa saja merasakan lelah secara fisik dan mental, serta tidak lagi punya motivasi untuk melakukan kegiatan tersebut. Kondisi ini biasa disebut dengan burnout, dan kamu berada di artikel yang tepat untuk mengetahuinya lebih jauh.

Kelelahan yang dialami ini tidak akan hilang dengan beristirahat, seperti tidur berkualitas atau mengambil libur saja. Kelelahan akan terus terasa sampai membuat banyak aktivitasmu yang lain terganggu, sehingga cukup merepotkan jika tidak di-treatment dengan tepat.

Baca Juga: Waspadai 7 Dampak Buruk Cuaca Panas untuk Kesehatan, Lakukan Langkah Berikut!

Burnout, Menjadi ‘Tren’ Beberapa Waktu Belakangan

Burnout sendiri adalah sebuah kondisi kelelahan secara fisik dan emosional akibat harapan dan kenyataan yang tidak sejalan. Selain itu, kondisi ini bisa dipahami sebagai sebuah reaksi pada stres atau kejenuhan yang dialami secara berkepanjangan.

Tanda Utama terjadinya burnout adalah kelelahan fisik dan mental, kemudian kurangnya identifikasi dengan pekerjaan, dan penurunan kemampuan profesional yang dimiliki seseorang. Meski populer pada beberapa tahun belakangan, istilah ini diperkenalkan pertama kali tahun 1974 oleh Freudenberger dalam bukunya yang berjudul Burnout: The High Cost fo High Achievement.

Ciri-Ciri Seseorang Mengalami Burnout

Pada setiap orang kondisi ini bisa dimanifestasikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Tapi umumnya kondisi ini akan tampak pada kondisi fisik, mental, dan emosional. Setidaknya ada lima ciri burnout yang sebaiknya diwaspadai.

  • Selalu merasa kelelahan meski sudah beristirahat. Kamu yang secara konstan berada dalam kondisi lelah meski sudah beristirahat dan tidur cukup bisa jadi mengalami kondisi ini. Rasa lemas dan kurang bersemangat yang terus-menerus ada membuat banyak pekerjaan tidak terselesaikan, sehingga mengganggu aktivitas
  • Merasa tidak memiliki manfaat. Perasaan ini juga bisa muncul karena kelelahan dan kejenuhan berkepanjangan. Seorang bisa merasa tidak berguna dan tidak memiliki kompetensi yang diperlukan pada posisi pekerjaannya sekarang, sehingga mengurangi produktivitas secara signifikan
  • Mengalami depresi. Hal ini sebenarnya bisa dipicu oleh poin kedua tadi. Rasa tidak berguna yang ada di dalam diri kemudian mendorong kamu ke kondisi depresi. Kondisi ini bisa dikatakan cukup berbahaya, karena bisa dialami seumur hidup dan dipicu karena burnout pada pekerjaan
  • Rasa benci pada pekerjaan. Salah satu ciri dari kondisi ini adalah ada rasa benci atau tidak puas pada pekerjaan yang sekarang ini dijalani. Meski secara realistis pekerjaan ini memberikan penghidupan yang layak, tapi rasa tidak puas dan benci terus muncul ketika mengerjakan tugas yang ada
  • Sakit kepala yang sering muncul. Nah, dari segi kesehatan, burnout juga sering memberikan efek munculnya sakit kepala. Tidak hanya sekali atau dua kali, tapi sakit kepala ini sering terjadi dan cukup intens, bahkan memicu masalah tidur yang harusnya jadi momen istirahat tubuh dan otak

Kenali Pemicunya, Waspadai Gejala Awalnya

Meski lebih sering dipicu karena pekerjaan, ternyata kondisi ini juga dapat muncul karena hal-hal lain. Secara singkat berikut beberapa penyebab burnout yang bisa menjadi bahan berguna untuk insight.

1. Pekerjaan

Dari sisi pekerjaan, burnout bisa dipicu dan muncul karena beberapa hal berikut.

  • Perasaan memiliki sedikit atau tidak sama sekali pada pekerjaan yang dilakukan
  • Kurang apresiasi dari pihak yang terkait dengan pekerjaan
  • Adanya ekspektasi pekerjaan yang tidak jelas
  • Terlalu banyak tuntutan pekerjaan
  • Pekerjaan yang dilakukan monoton, redundan, atau tidak ada dinamika yang menjadi tantangan
  • Bekerja di tempat yang memiliki budaya toxic, pertemanan tidak produktif, atasan tidak suportif, hingga klien yang tidak pernah merasa puas

2. Gaya Hidup

Kedua adalah dari gaya hidup. Tidak jarang seseorang mengalami beberapa hal di bawah ini sehingga mendorong terjadinya burnout. Beberapa hal yang bisa memicunya adalah sebagai berikut.

  • Terlalu banyak menghabiskan waktu bekerja
  • Tidak ada waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain atau bersantai
  • Tidak ada atau kurangnya support system dalam kehidupan
  • Mengambil terlalu banyak pekerjaan atau tanggung jawab dan tidak mendapat bantuan dari orang lain
  • Kurang istirahat yang terjadi secara berulang

3. Karakter Bawaan

Ada beberapa karakter atau sifat bawaan seseorang yang bisa menjadi pemicu burnout. Ingat, bukan dalam artian menjadi penyebab utama, tapi lebih kepada kecenderungan ketika sifat ini tidak bisa dikendalikan.

  • Bersifat perfeksionis, sehingga berpikir apa yang dilakukan tidak pernah cukup dan masih bisa lebih baik lagi
  • Memandang diri sendiri dengan sinis
  • Merasa harus memegang kendali atas semua hal
  • Tidak mau meminta bantuan pada orang lain karena merasa bisa menyelesaikan semuanya sendiri
  • Memiliki banyak pencapaian sehingga ada kecenderungan ingin selalu unggul atau terus menjadi lebih baik tanpa menghiraukan waktu istirahat atau bersantai

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini 10 Ciri-Ciri Diabetes yang Bisa Diamati

Jika Kamu Biarkan, Ini Dampaknya untuk Kesehatan

Burnout sebenarnya sangat dianjurkan untuk segera diatasi dengan langkah-langkah yang tepat. Sebab jika tidak, kondisi ini juga bisa memicu gangguan kesehatan berkepanjangan.

Beberapa gangguan kesehatan yang bisa muncul karena kondisi ini antara lain adalah sebagai berikut.

  • Gangguan tidur. Kondisi ini membuat kamu terus merasa tertekan dan sulit untuk rileks. Akibatnya tubuh akan mengalami gangguan tidur dan penurunan kualitas istirahat di malam hari. Tidur yang sebenarnya menjadi momen tubuh untuk beristirahat dan memperbaiki sel tubuh yang rusak tidak dapat memberikan manfaatnya, karena tidak lagi diperoleh tidur berkualitas
  • Terus merasa lelah. Seperti yang dibahas sebelumnya perasaan lelah yang kamu rasakan juga akan membuat tubuh lemas. Emosi mudah tersulut, sehingga tubuh terus berada di kondisi yang ‘kencang’. Rasa lelah berkepanjangan sangat tidak baik untuk tubuh karena membuatnya tidak bisa produktif
  • Penurunan daya tahan tubuh. Dua poin di atas akan membawa tubuhmu pada titik dimana daya tahannya melemah. Sistem kekebalan tubuh bisa menurun seiring berjalannya waktu, dan membuatmu mudah terserang penyakit, baik dalam bentuk penyakit ringan atau berat
  • Depresi. Jika dibiarkan terlalu lama, burnout akan mengarah pada kecenderungan depresi. Kondisi kesehatan mental yang menurun bisa membuat harimu semakin buruk
  • Gangguan kecemasan yang muncul. Burnout juga bisa membuat kamu mengalami rasa khawatir secara berlebihan pada hal-hal yang seharusnya bukan menjadi masalah. Kamu menjadi takut melakukan pekerjaan karena berpikir hal ini tidak akan berakhir baik, dan benar-benar berakhir buruk karena tidak dikerjakan secara maksimal

Cara Terbaik Healing dari Kondisi Ini

Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini jelas adalah dengan berkonsultasi dengan tenaga ahli yang concern di bidang kesehatan mental atau menjalani sesi konseling. Namun demikian hal lain juga bisa mendukung pemulihan dari kondisi ini.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan secara mandiri adalah membuat jadwal istirahat yang teratur dan disiplin, melakukan aktivitas healing yang menyenangkan, bertemu dengan orang lain untuk ngobrol dan berbagi, mulai menerapkan pola makan yang lebih sehat, konsumsi multivitamin jika diperlukan, dan berolahragalah di luar ruangan.

Baca Juga: 8 Risiko Penyakit Kronis di Usia Muda, Terapkan Langkah Pencegahannya!

Kondisi kesehatan yang memburuk karena burnout jelas harus disikapi dengan baik. Pencegahan burnout jadi hal utama yang perlu dilakukan, tapi persiapan untuk menghadapi kondisi terburuk juga harus direncanakan, setidaknya dengan produk asuransi kesehatan yang tepat.

AXA Insurance kemudian menghadirkan produk asuransi kesehatan, bernama SmartMedicare Domestik untuk kemudahan perawatan medis di seluruh Indonesia dan SmartMedicare Internasional untuk perawatan medis menyeluruh di luar negeri. Pada dasarnya, produk asuransi ini dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhanmu akan perlindungan kesehatan dengan layanan jasa bantuan 24 jam. Manfaat yang diperoleh berupa jaminan biaya kesehatan yang muncul karena rawat inap dan rawat jalan, serta manfaat lain sesuai dengan kondisi dan manfaat polis. Asuransi ini cocok untuk menjadi jaring pengaman menghadapi efek kesehatan dari burnout, sehingga kamu bisa lebih fokus pada pemulihan diri. Segera hubungi kami untuk mendapatkan produk andalan ini, dan jaga pola hidup sehat untuk terhindar dari kondisi ini!


*Kode promo berlaku untuk pembelian secara langsung di AXA myPage hingga 31 Desember 2024

Referensi: 

  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1453/mengenal-burnout
  • https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-ciri-ciri-burnout-dan-cara-sederhana-mengatasinya
  • https://www.noice.id/info-terbaru/apa-itu-burnout/
  • https://www.liputan6.com/hot/read/5241786/burnout-adalah-kondisi-psikologis-pahami-gejala-dan-penyebabnya
  • https://www.idntimes.com/health/medical/mutia-zahra-4/dampak-negatif-burnout-bagi-kesehatan-jangan-sepelekan-ya-c1c2?page=all
  • https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/2501-kenali-dampak-negatif-burnout-bagi-kesehatan