Mengenal Penyakit Autoimun, Jenis, Gejala, dan Pengobatannya

Pernahkah kamu mendengar tentang apa yang disebut penyakit autoimun? Secara sederhana, penyakit autoimun adalah kondisi yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sel sehat yang ada di dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel sehat sebagai zat asing, sehingga melakukan ‘pekerjaan alami’-nya  untuk melawan zat asing yang dianggap membahayakan.

Sel sehat yang idealnya bukan merupakan ancaman akan rusak, dan berdampak pula pada kesehatan jaringan yang ada di dalam tubuh. Efek paling mudah dilihat adalah terjadinya peradangan, dan kondisi serius lain yang wajib diwaspadai.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan Internasional, Siapa Saja yang Perlu?

Autoimun Lebih Rawan Menyerang Wanita Usia Produktif

Disampaikan dalam situs resmi Hermina Hospital bahwa setidaknya 75% penderita penyakit autoimun adalah wanita yang berada di usia produktif. Ini artinya, kamu yang masuk dalam golongan tersebut punya risiko lebih besar pada penyakit ini.

Tidak berhenti di sana saja, sederet faktor risiko lain juga sebaiknya diketahui, sehingga kamu bisa melakukan langkah strategis untuk menurunkan risiko terkena kondisi tersebut.

Beberapa faktor risiko lain selain jenis kelamin adalah sebagai berikut:

  • Faktor genetik atau keturunan
  • Perubahan hormon yang terjadi
  • Punya riwayat penyakit autoimun dalam keluarga
  • Menderita infeksi bakteri atau virus
  • Terkena bahan kimia yang tidak disadari, seperti asbes, merkuri, pestisida, atau dioksin dalam jangka waktu yang panjang
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Berat badan yang berlebih atau dalam kondisi obesitas

 

10 Jenis Penyakit Autoimun, Waspadai Setiap Jenisnya!

Penyakit ini sendiri ‘hadir’ dalam banyak jenis berbeda. Setidaknya terdapat 10 jenis penyakit autoimun yang wajib diwaspadai, berikut jenis dan penjelasan singkatnya:

  • Diabetes, menyerang sel insulin sehingga tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin. Kadar gula di dalam darah yang beredar menjadi terlalu banyak, dan memicu masalah kesehatan.
  • Psoriasis, kondisi yang ditandai dengan penumpukan sel kulit, dan terjadi karena sel kulit tumbuh dengan cepat kemudian lekas naik ke permukaan hingga kondisi kulit menjadi menebal.
  • Multiple sclerosis, jenis ketiga ini menyerang bagian pelindung di sekitar saraf. Akibatnya kerja otak akan terganggu, dan bahkan bisa sampai berpengaruh pada kerja saraf tulang belakang.
  • Lupus eritematosus sistemik, penderitanya akan mengalami serangan penyakit lupus dan ditandai dengan munculnya tanda merah di wajah yang menyerupai sepasang sayap kupu-kupu.
  • Idiopathic thrombocytopenic purpura, atau biasa dikenal dengan istilah ITP, memicu pecahnya jaringan pembuluh darah.
  • Guillain-Barre syndrome, kondisi ini menyerang saraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang, serta seluruh saraf otot. Dampaknya bisa benar-benar masif, bahkan hingga mengarah ke kelumpuhan.
  • Hemolytic anemia, jenis penyakit autoimun ini menghancurkan sel darah merah yang ada di dalam tubuh.
  • Antibody syndrome, atau biasa disebut dengan APS, yakni kondisi autoimun yang menyerang bagian dalam pembuluh darah. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pembekuan darah di saluran vena dan arteri.
  • Celiac disease, menyebabkan penderitanya tidak bisa menerima gluten dan zat yang ada di dalam gandum.
  • Autoimmune hepatitis, kondisi ini menyebabkan sistem imun tubuh menyerang sel hati, dan memicu pengerasan hingga gagal hati.

Masih ada beberapa jenis penyakit autoimun lain yang juga sebaiknya kamu ketahui. Kamu bisa menanyakan hal ini pada dokter kepercayaanmu, sehingga kamu mengetahui benar jika ada risiko yang diderita dan apa jenis penyakit yang bisa mengancam.

Baca Juga: Waspadai 7 Dampak Buruk Cuaca Panas untuk Kesehatan, Lakukan Langkah Berikut!

Ini 5 Ciri-Ciri Seseorang Menderita Penyakit Autoimun yang Jarang Disadari

Secara umum ketika seseorang menderita penyakit autoimun, tanda atau ciri-cirinya akan cukup sulit dikenali. Tapi setidaknya ada lima tanda utama yang paling sering muncul, dan bisa menjadi indikasi bahwa orang tersebut menderita salah satu jenis penyakit ini.

1. Kerontokan Rambut

Rambut menjadi cenderung lebih rapuh dan mudah rontok. Gejala ini muncul ketika jenis penyakit graves dan alopecia areata menyerang. Beberapa gejala penyertanya adalah insomnia, mudah tersinggung, penurunan berat badan, hingga tangan yang terus gemetaran. Jika tidak segera disikapi, risiko kebotakan akan muncul.

2. Rasa Sakit Perut

Memang penyebab dari sakit perut bisa banyak hal. Tapi kalau rasa sakit perut muncul terus menerus, maka bisa jadi indikasi seseorang tengah menderita sakit crohn atau celiac. Rasa sakit dan tidak nyaman yang muncul akan semakin berat seiring berjalannya waktu, karena kerusakan yang ditimbulkan juga semakin besar.

3. Sering Merasa Kelelahan

Ketika kamu, atau seseorang sering merasa kelelahan bahkan setelah tidur berkualitas cukup di malam hari, mungkin ada kondisi disfungsi kekebalan yang terjadi. Kelelahan bisa jadi tanda anemia atau penyakit kronis lainnya. Meski bukan selalu menjadi tanda penyakit autoimun, tapi salah satu gejala dari defisiensi autoimun adalah sering lelah tanpa sebab.

4. Pegal di Sekujur Tubuh

Sensasi nyeri otot dan sendi yang terjadi berkepanjangan, juga menjadi salah satu ciri-ciri seseorang mengalami kondisi kesehatan ini, khususnya jenis tiroiditis hashimoto, lupus, atau arthritis rheumatoid. Indikasinya semakin kuat ketika penderitanya merasa demikian tanpa melakukan aktivitas fisik yang berat.

5. Muncul Ruam Tanpa Sebab

Tanda berikutnya bisa terlihat di bagian kulit. Munculnya ruam merah yang terasa gatal, atau bercak dan kulit tampak bersisik, bisa jadi satu tanda penyakit autoimun. Bahkan pada beberapa kondisi, munculnya jerawat atau eksim bisa jadi tanda bahwa ada aktivitas berlebih dari sistem kekebalan tubuh.

Tentu gejala lebih spesifik harus dikonsultasikan pada dokter, terlebih jika gejala yang mirip dengan lima poin di atas sudah sampai di taraf mengganggu aktivitas. Jangan ragu mendatangi dokter untuk mengetahui secara pasti kondisi kesehatan yang kamu punya.

Lalu Bagaimana Prosedur Pengobatannya yang Dapat Dijalani?

Dilansir dari situs Pyfa Health, sebenarnya tidak ada perawatan yang dapat menyembuhkan secara total penyakit autoimun ini. Namun beberapa obat diklaim bisa membantu mengontrol respon imun yang muncul, sehingga menurunkan peradangan yang terjadi dan mengurangi rasa sakit yang muncul.

Beberapa obat yang dimaksud adalah obat antiinflamasi, obat kortikosteroid, obat imunosupresan, obat pereda nyeri, pengobatan dengan suntikan insulin, dan sebagainya.

Selain itu, tindakan sederhana hingga operasi dapat menjadi jalan keluar untuk meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang kamu atau penderita rasakan. Menjalani prosedur perawatan sesuai rekomendasi dokter, mulai mengubah menu makanan ke jenis makanan sehat dan bernutrisi seimbang, melakukan olahraga secara teratur, melakukan terapi fisik, hingga operasi untuk mengobati penyumbatan usus dalam kasus penyakit crohn.

Tentu, rekomendasi dokter akan jadi hal terbaik yang bisa kamu dapatkan sebagai langkah pertama, sehingga langkah lanjutan yang dilakukan juga tetap sesuai dengan prosedur yang benar.

Baca Juga:  Cermati 9 Tanda PCOS, Jangan Ragu Berkonsultasi dengan Dokter!

Langkah terbaik untuk menghadapi penyakit autoimun sebenarnya adalah langkah pencegahan. Dengan melakukan langkah pencegahan sederhana, kamu bisa menekan risiko terjangkit penyakit ini sehingga tidak harus menjalani prosedur perawatan dan pengobatan terus menerus.

Beberapa langkah sederhana yang dimaksud, antara lain adalah olahraga rutin dan konsisten, berhenti merokok, menghindari paparan zat beracun, mengkonsumsi diet sehat, dan membatasi berbagai jenis makanan olahan yang kurang sehat dan sekedar lezat saja. Sebagai pelengkap, kamu juga dianjurkan memiliki langkah mitigasi yang dapat diandalkan, seperti asuransi kesehatan yang ditawarkan oleh PT AXA Insurance Indonesia. Asuransi SmartMedicare International memberikan rasa nyaman dan perlindungan yang solid, sebab urusan kesehatan kamu dan keluarga akan mendapatkan dukungan layanan di berbagai wilayah yang luas. Dengan limit tahunan mencapai US$2,9 juta, kamu bisa merasa nyaman untuk bepergian ke luar negeri tanpa khawatir ada risiko kesehatan yang harus dihadapi. Lakukan langkah pencegahan agar jauh dari risiko penyakit autoimun, dan pastikan memiliki produk asuransi handal dari PT AXA Insurance Indonesia untuk kamu dan setiap anggota keluarga!

Referensi:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-penyakit-autoimun-dan-beberapa-gejalanya#mcetoc_1har0794sa7
  • https://www.herminahospitals.com/id/articles/gejala-penyakit-autoimun.html
  • https://www.ekahospital.com/articles/disease/mengenal-penyebab-autoimun-dan-gejala-yang-muncul
  • https://fk.ui.ac.id/infosehat/bisakah-penyakit-autoimun-sembuh-ini-penjelasan-dari-dokter/
  • https://www.alodokter.com/penyakit-autoimun
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-autoimun
  • https://health.kompas.com/read/23J29060100968/5-gejala-awal-autoimun-yang-kerap-tidak-disadari?page=all
  • https://puskesmaskutaselatan.badungkab.go.id/artikel/44396-tanda-tanda-penyakit-autoimun-pada-anak-yang-harus-diperhatikan
  • https://ciputrahospital.com/bagaimana-cara-mengatasi-penyakit-autoimun/
  • https://pyfahealth.com/blog/cara-mengobati-penyakit-autoimun/