Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Keahlian berkendara tidak hanya dinilai dari mampu atau tidaknya Anda melaju dengan kecepatan tinggi atau bermanuver di jalan raya. Salah satu yang juga menjadi indikator adalah pemahaman pada blind spot kendaraan, yang dapat menunjukkan seberapa paham Anda tentang kendaraan yang digunakan.
Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan blind spot?Istilah ini mengacu pada sebuah bidang, titik, atau area, yang tidak terlihat dari kursi pengemudi bahkan dengan bantuan kaca spion, kaca depan, atau kaca belakang. Meski desain kendaraan telah disempurnakan, setiap kendaraan selalu memiliki titik buta ini.
Alih-alih beranjak dari kursi pengemudi, yang jelas tidak dimungkinkan saat berkendara, Anda sebagai pengendara harus paham benar cara menyiasati dan mengatasinya. Namun terlebih dahulu mari mengenal lebih jauh tentang blind spot, hal yang akan berguna untuk keselamatan berkendara.
Baca juga: Besaran Denda Telat Bayar Pajak Mobil, Sebaiknya Dihindari!
Lebih lanjut, mengacu pada definisi dari situs auto2000.co.id, blind spot merupakan area di sekitar kendaraan yang tidak dapat terlihat oleh pengemudi, baik melalui kaca spion atau pandangan langsung.
Area-area ini, karena jamak, menjadi area yang berbahaya karena dapat menyembunyikan keberadaan objek lain yang dapat memicu terjadinya kecelakaan. Ini mengapa, pemahaman tentang titik buta pada kendaraan yang dikendarai menjadi penting, untuk menekan risiko kecelakaan yang mungkin terjadi selama berkendara.
Secara umum, terdapat sedikitnya 5 blind spot yang ada di kendaraan. Kelimanya kemudian mungkin berbeda tergantung dengan ukuran kendaraan dan posisi pengemudi.
Idealnya semakin besar ukuran kendaraan maka semakin banyak pula titik buta yang harus dikenali dan disadari. Misalnya, titik buta yang ada pada truk dengan muatan akan jauh lebih besar dibandingkan dengan city car yang ukurannya jauh lebih kecil.
Pada konteks berkendara di jalan raya, risiko kecelakaan senantiasa ada meski dapat diupayakan untuk ditekan sedemikian rupa. Pemahaman pada titik buta kendaraan jadi salah satu upaya mendasar untuk ini, namun tetap ada bahaya yang mengintai jika Anda lengah.
Tidak pahamnya seorang pengendara kendaraan pada titik buta akan meningkatkan risiko tabrakan atau kecelakaan. Hal ini bisa terjadi saat bermanuver di jalanan tepat ketika ada kendaraan lain di blind spot yang tidak terlihat. Akibatnya kecelakaan atau tabrakan tak terhindarkan.
Tidak hanya tabrakan yang terjadi dengan kendaraan lain, risiko terlindas juga akan muncul ketika Anda berkendara di area yang dipadati objek lain seperti manusia, hewan peliharaan, atau sejenisnya. Ketika blind spot tidak dipahami dengan baik, bukan tidak mungkin Anda akan melindas sesuatu saat berkendara meski dalam kecepatan rendah.
Jelas, bahaya berikutnya adalah kerusakan pada kendaraan. Kerusakan yang muncul akan tergantung pada tingkat keparahan tabrakan atau kecelakaan yang terjadi. Umumnya semakin cepat laju kendaraan, maka semakin parah juga kerusakan yang dialami.
Terjadinya kecelakaan di jalan raya jelas akan menimbulkan dampak hukum yang harus dihadapi. Untuk Anda, ini tentu bukan kabar yang baik. Selain akan memerlukan banyak waktu, Anda juga dituntut mengalokasikan banyak sumber daya lain seperti tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul. Belum lagi jika terdapat tuntutan dari korban, ganti rugi, dan pidana yang harus ditanggung.
Baca juga: 8 Tips Mencegah Terjadinya Pencurian Mobil, Pakai Asuransi Kendaraan!
Pertanyaan di poin ketiga ini dapat dilihat dari dua perspektif berbeda. Pertama, Anda sebagai pengemudi kendaraan yang harus menyiasati visibilitas di area blind spot, dan kedua dari perspektif Anda sebagai pengendara lain yang mengemudi di sekitar titik buta.
Dari perspektif pertama, beberapa poin dapat dilakukan untuk menekan area titik buta yang dimiliki mobil selama Anda berkendara. Antara lain adalah sebagai berikut:
Jika Anda berada di sekitar kendaraan yang memiliki blind spot besar atau banyak, maka hal ini dapat Anda lakukan.
Baca juga: 5 Tips Simpel Belajar Mengendarai Mobil dengan Aman & Nyaman
Untuk dapat menyadari dan memahami adanya titik buta ketika berkendara merupakan langkah awal yang mendasar, untuk mengurangi risiko terjadi kecelakaan di area tersebut. Setidaknya dengan demikian Anda dapat meningkatkan kehati-hatian selama berkendara di jalan raya.
Namun untuk menyikapi risiko yang tetap ada, sangat dianjurkan agar Anda juga menambahkan perlindungan bagi kendaraan dan diri Anda sendiri. Untuk kendaraan yang Anda sayangi, Asuransi Kendaraan andal dari AXA Insurance Indonesia akan menjadi produk yang tepat.
Asuransi Kendaraan SmartDrive merupakan asuransi yang tepat untuk melindungi kendaraan tersayang dari kerugian akibat kecelakaan, baik dari blind spot atau dari penyebab lainnya. Asuransi ini akan memberikan proteksi pada risiko mogok, lecet, penyok, kehilangan kunci, kecurian, hingga kejadian yang tidak diinginkan selama berkendara di jalan raya.
Anda juga dapat mengakses layanan derek, new for old, penggantian kunci kendaraan, hingga penggantian tanggung jawab hukum pihak ketiga. Semoga dengan artikel yang membahas blind spot ini bisa memberikan informasi yang berguna untuk Anda, dan selalu percayakan perlindungan mobil kesayangan Anda pada PT AXA Insurance Indonesia dengan Asuransi Kendaraan SmartDrive!
Referensi: