Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Menjadi negara yang berada di area tropis membuat masyarakat Indonesia terbiasa dengan musim panas dan musim hujan yang silih berganti. Tapi di beberapa kota dan area, kondisi banjir saat musim penghujan tiba jadi masalah tersendiri. Tidak sedikit yang harus berhadapan dengan kondisi mobil mogok setelah ‘dipaksa’ menerjang banjir atau berada dalam posisi tersebut.
Lalu sebenarnya apa penyebab mobil mogok setelah menerjang banjir? Apakah muncul masalah pada sistem kelistrikan? Atau justru masalah muncul dari suku cadang yang mengalami kerusakan karena terpapar air dengan kandungan yang cukup kotor?
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Yuk Siapkan Rumah dan Diri dari Bahayanya
Mobil sendiri memiliki sistem dan mekanisme jelas dalam kerja mesinnya. Jika terjadi gangguan, mobil bisa jadi mogok dan tidak lagi bisa dinyalakan. Paling parah, pada konteks setelah menerjang banjir mobil bisa jadi mengalami water hammer.
Banyak dibahas di situs otomotif, kondisi ini adalah ketika air masuk ke dalam ruang pembakaran dan bercampur dengan pelumas. Akibatnya piston dapat menjadi bengkok, atau bahkan blok mesin pecah dan memicu kerugian yang lebih besar.
Beberapa kasus mobil mogok lain juga terjadi karena aki yang sudah lemah, keterlambatan saat menginjak pedal kopling saat melintasi genangan atau banjir, serta berbagai hal teknis lain. Idealnya dalam kondisi prima, mobil mampu melewati genangan air dengan ketinggian tertentu tanpa mengalami masalah.
Meski hari sial tidak ada di dalam kalender tahunan, tapi kamu tetap harus selalu bersiap menghadapinya. Ketika kamu berada dalam kondisi mobil mogok setelah menerjang banjir, ada setidaknya 8 komponen yang sebaiknya dicek untuk menghindari kerusakan lebih jauh.
Solusi paling tepat untuk melakukan pengecekan sebenarnya adalah membawanya ke bengkel atau memanggil teknisi andalanmu ke rumah. Dengan begini pemeriksaan bisa dilakukan secara menyeluruh dan tidak ada komponen mesin yang terlewat.
Jika ditemukan masalah, teknisi juga dapat membantumu menyelesaikannya dengan cara-cara yang sesuai prosedur. Hal ini menghindarkan dari kerugian lebih besar karena kerusakan tambahan akibat inisiatif sendiri tanpa dasar ilmu benar.
Baca Juga: 8 Persiapan Sebelum Perjalanan Jarak Jauh, Lihat Detailnya Ya!
Sebenarnya cara terbaik agar kamu tidak sampai mengalami mobil mogok karena menerjang banjir adalah jangan menerjang banjir. Menghindari area yang mengalami banjir jadi hal paling masuk akal dan sederhana yang bisa dilakukan.
Tapi dalam konteks kamu harus melewati jalan tersebut karena satu dan lain hal, beberapa tips aman agar mobil tidak sampai mogok karena kehujanan atau karena menerjang banjir adalah sebagai berikut.
Pastikan kondisi mobil ada dalam titik prima, sehingga tidak sampai ada air yang masuk ke dalam komponen penting seperti yang dijelaskan di atas.
Jika mobil terlanjur terjebak di dalam genangan yang cukup dalam, segera matikan mesin agar terhindar dari water hammer. Hal ini bisa menghindarkan dari kerusakan dan kerugian lebih besar.
Untuk mobil dengan transmisi otomatis, pindahkan tuas transmisi ke posisi L atau 1, sedangkan untuk mobil transmisi manual, lepaskan injakan kopling.
Ketika harus menerjang banjir, gunakan putaran mesin rendah antara 1,500 rpm hingga 2,000 rpm. Putaran mesin tinggi akan memperbesar daya hisap udara pada mesin, dan berisiko membuat lebih banyak air yang masuk ke dalam ruang mesin.
Usahakan untuk mengikuti gelombang air yang diciptakan oleh bagian depan mobil sehingga kecepatan mobil bisa sama dengan gelombang air. Cara ini bisa sedikit mengurangi ketinggian air yang ada di hadapan dan sekeliling mobil selama berjalan.
Demi keamanan, selalu jaga jarak dengan mobil yang ada di depanmu. Cara ini bisa diterapkan untuk menciptakan ruang yang diperlukan untuk mendahului jika mobil di depan mogok.
Melalui laporan di berbagai media dan perkiraan cuaca, pilih rute yang tepat dan sebisa mungkin bebas dari banjir. Jika tidak ada pilihan lain, usahakan menerapkan tips yang disebutkan tadi.
Pastikan ketinggian air yang dilintasi tidak melebihi batas aman. Setiap mobil punya batas aman masing-masing, dan secara umum ada di 70 cm untuk jenis sedan, dan 85 cm untuk jenis SUV atau minibus.
Untuk berhadapan dengan risiko banjir dan mobil mogok, sebenarnya diperlukan perlindungan tambahan. Perlindungan yang dimaksud adalah Asuransi Kendaraan, seperti produk Asuransi SmartDrive yang ditawarkan oleh PT AXA Insurance Indonesia.
Asuransi kendaraan ini dapat memberikan perlindungan dan mengurangi kekhawatiran pada risiko mogok, lecet, penyok, kehilangan kunci, kecurian, hingga kejadian yang tidak diinginkan selama kamu berkendara di jalan.
Akan sangat merepotkan jika mobil mogok dan kamu harus mengurusnya dari nol. Tapi dengan Asuransi Kendaraan ini, kamu bisa menghubungi pihak PT AXA Insurance Indonesia dan mengajukan klaim untuk penjemputan atau layanan derek yang telah berpartner dengan AXA Insurance Indonesia.
Masalah dapat segera terselesaikan dan kamu bisa kembali beraktivitas tanpa adanya tambahan kerugian.
Asuransi Kendaraan dari PT AXA Insurance Indonesia menjadi salah satu produk asuransi andalan yang ditawarkan. Dengan Asuransi SmartDrive, kamu bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa harus berhadapan dengan kerugian tambahan karena masalah pada mobilmu. Lengkap dan mudah dipahami, asuransi ini bisa jadi jalan keluar masalah mobil mogok akibat menerjang banjir yang muncul saat musim penghujan!
Referensi: