Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Untuk kamu yang sering melakukan perjalanan ke zona waktu berbeda, baik ke luar kota maupun ke luar negeri, pasti awam dengan istilah jet lag. Jika kamu pernah mengalaminya, pasti kamu merasakan ketidaknyamanan dengan agenda perjalanan yang kamu miliki.
Secara singkat, jet lag adalah masalah tidur sementara yang bisa menyerang siapapun setelah melakukan perjalanan yang melintasi beberapa zona waktu berbeda. Contohnya dari Jakarta ke Merauke atau dari Makassar ke Helsinki.
Baca Juga: Waspadai 7 Dampak Buruk Cuaca Panas untuk Kesehatan, Lakukan Langkah Berikut!
Secara alami, tubuh manusia memiliki jam internalnya masing-masing yang disebut dengan ritme sirkadian. Ritme sirkadian akan memberikan sinyal kepada tubuh kapan seseorang harus berada dalam kondisi bangun atau tidur. Ritme ini sering bergantung pada jam alami matahari terbit, tengah hari, dan malam hari.
Ketika ritme sirkadian sedang kacau, Jet lag akan muncul akibat perbedaan zona waktu yang dialami. Contohnya ketika kamu berangkat dari Jakarta pukul 09.00 WIB, kemudian kamu melakukan perjalanan ke London, yang memiliki zona waktu yang jauh berbeda.
Tubuh kemudian ‘bingung’ akibat waktu kegiatan di pagi hari berubah menjadi waktu istirahat. Hal-hal seperti ini menjadi pemicu utama dari kondisi jet lag.
Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, jet lag terjadi akibat ritme sirkadian yang terganggu. Secara lebih detail, terdapat tiga penyebab utama mengapa hal ini terjadi.
Kondisi ini terjadi ketika seseorang melintasi sedikitnya dua zona waktu. Perpindahan ini membuat jam internal tidak sinkron dengan waktu aktual di lokasi tempat kamu tiba, sehingga siklus tidur-bangun yang ada menjadi rancu.
Dibutuhkan waktu agar tubuh bisa menyesuaikan diri dengan zona waktu baru sesuai tempat yang kamu kunjungi. Siklus tidur-bangun, jam makan, hingga BAB akan beradaptasi seiring berjalannya waktu.
jika tubuhmu belum dapat menyesuaikan diri dan kamu sudah berpindah zona waktu lagi, maka terdapat kemungkinan jet lag yang dialami semakin parah.
Pemicu utama kacaunya ritme sirkadian adalah cahaya matahari. Cahaya secara alami dikenal oleh tubuh dan ikut mengatur regulasi melatonin atau hormon yang membantu sel di tubuh untuk bekerja sama.
Sel pada jaringan belakang mata akan mengirimkan sinyal cahaya ke otak, yaitu bagian hipotalamus. Ketika cahaya menjadi redup saat senja dan malam hari, bagian ini akan memberikan sinyal ke bagian kecil otak atau disebut kelenjar pineal untuk melepaskan melatonin dan menjadikan tanda bahwa tubuh harus istirahat. Ketika siang hari, kelenjar ini hanya melepaskan sedikit melatonin.
Akibat zona waktu yang berbeda, sinar matahari yang diterima juga turut berubah. Tubuh manusia memiliki ritme tersendiri sehingga dapat menyesuaikan perbedaan zona waktu.
Mengacu pada salah satu artikel di mayoclinic.org, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan tekanan kabin dan ketinggian penerbangan bisa berpengaruh pada gejala jet lag, lepas dari perjalanan yang kamu lakukan melintasi beberapa zona waktu atau tidak.
Hal lain yang juga berpengaruh dan berkontribusi untuk pemicu jet lag adalah rendahnya tingkat kelembapan di dalam pesawat. Maka dari itu, disarankan untuk meminum cukup air selama berada di penerbangan agar terhindar dari dehidrasi ringan.
Baca Juga: Mendapatkan Pengalaman Baru dengan Hiking di Eropa, Australia, dan Korea
Kamu dapat mengatasi jet lag yang kamu alami ini dengan berbagai caria. Dari berbagai sumber yang cukup valid, rangkuman untuk mengatasi kondisi tersebut secara optimal adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Ini 4 Ukuran Koper Kabin yang Secara Umum Bisa Kamu Gunakan!
Kondisi ini memang membuat perjalanan sedikit terganggu. Namun, kamu juga harus menyadari bahwa risiko yang muncul saat melakukan perjalanan lintas zona waktu tidak hanya jet lag, tetapi juga banyak hal. Untuk itu, penting untuk memiliki punya upaya mitigasi yang handal, seperti asuransi perjalanan yang tepat.
Dengan Asuransi SmartTravel Internasional, AXA Insurance Indonesia siap membantu kamu dalam perjalanan yang akan kamu lakukan. Asuransi ini bisa diatur sedemikian rupa untuk perjalan tunggal atau tahunan, perorangan atau keluarga, dan dengan destinasi yang beragam.
Secara umum, Asuransi SmartTravel internasional ini adalah asuransi perjalanan yang memberikan manfaat perlindungan berupa biaya pengobatan, kerusakan bagasi, evakuasi medis darurat dan repatriasi, keterlambatan atau perubahan perjalanan, perlindungan isi rumah, serta dengan dua jenis perjalanan yaitu perjalanan tunggal atau tahunan* ini, kamu bisa mendapatkan jaminan yang solid.
Tentu saja gangguan kesehatan lanjutan yang muncul karena jet lag bisa dibantu biaya perawatannya dengan manfaat asuransi ini. Percayakan asuransi perjalanan kamu pada AXA Insurance Indonesia, dan nikmati semua agenda dengan lancar!
*Manfaat perlindungan dan jenis perjalanan mengacu kepada syarat dan ketentuan polis yang berlaku.
Referensi: