Simpel, Ini 6 Cara Menurunkan Demam pada Anak pasca Mudik dan Liburan Sekolah!

Momen mudik selalu jadi hal yang ditunggu oleh semua keluarga, karena bisa menjadi waktu melepas rasa rindu dengan sanak famili. Jelas, membawa serta anak-anak dalam agenda mudik jadi hal yang wajib. Tapi di sisi lain, kamu juga harus sadar bahwa ada risiko kelelahan yang muncul pada anak-anak, dan memicu demam setelah mudik atau ketika sampai di rumah nanti. Beberapa cara menurunkan demam pada anak bisa kamu dapatkan di artikel singkat ini.

Sebelum tahu cara menurunkan demam pada anak dengan tepat, tentu kamu harus tahu terlebih dahulu apa kira-kira yang menjadi pemicunya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata Lebaran Yang Wajib Dikunjungi

6 Penyebab yang Memicu Demam pada Anak

Libur lebaran dan mudik secara praktis menjadi waktu dimana anak-anak datang ke lingkungan lain, dan harus melakukan adaptasi. Belum lagi dengan semua tenaga yang dibutuhkan selama di perjalanan, maka risiko demam dan panas akan menjadi lebih tinggi.

Beberapa kemungkinan pemicunya antara lain adalah sebagai berikut.

1. Apa yang Dikonsumsi Anak-Anak

Kontrol atas apa yang dikonsumsi anak selama berada di kampung halaman bisa saja menurun. Apa yang dimakan dan diminum anak-anak mungkin akan jadi penyebab kenapa anak mengalami demam. Bukan tidak mungkin ada bakteri yang masuk lewat makanan dan minuman yang dikonsumsi secara sembarangan.

2. Adaptasi Tempat Baru

Jangan remehkan efek dari tempat baru yang pertama kali dikunjungi anak, dan harus tinggal selama beberapa hari. Hal ini bisa memicu stres pada anak-anak dan membuatnya mengalami gangguan pencernaan atau sulit makan. Imunitasnya bisa menurun sehingga kondisi badan rentan dimasuki virus yang memicu demam.

3. Gigitan Hewan atau Serangga

Ketika kamu pulang kampung ke area yang benar-benar perkampungan di mana masih banyak kebun, hutan, atau area-area yang tidak terjamah, gigitan hewan atau serangga juga bisa jadi penyebab anak mengalami demam.

4. Infeksi dari Orang Lain

Bukan tidak mungkin anak mengalami infeksi virus dari orang lain ketika ia berinteraksi dengan sanak saudara, tetangga, atau anak seusianya yang ada di kampung halaman. Demam bisa muncul saat kamu pulang dan sampai rumah, ketika masa inkubasi virus ini sudah usai.

5. Mengalami Stres saat di Jalan

Ketika di perjalanan anak-anak bisa dengan mudah ingin buang air kecil atau buang air besar. Tapi karena berbagai alasan, anak tidak mengungkapkannya. Ini tidak baik untuk kesehatan anak-anak. Penyebab lain bisa juga terjadi karena anak mengalami mabuk darat, dan membuatnya tidak merasa nyaman.

6. Kondisi Lain

Jika anak-anak berada di usia tertentu, panas atau demam pada tubuhnya bisa saja muncul. Misalnya saja, saat ia sedang dalam masa tumbuh gigi, baru saja mendapatkan imunisasi, dan berbagai kondisi lain.

Lalu Bagaimana Cara Menyikapinya?

Ada banyak cara yang sebenarnya bisa dilakukan untuk menghadapi demam yang dialami anak-anak saat mudik atau selepas mudik selesai. Dilansir dari status prosehat.com, parenting.co.id, klikdokter.com, dan idai.or.id berikut sedikitnya beberapa cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya.

1.Sediakan Air Mineral

Demam yang terlalu tinggi akan membuatnya mengalami rasa haus yang terus menerus. Jika tidak disuplai dengan air mineral dalam jumlah yang cukup, anak bisa menghadapi risiko dehidrasi. Maka dari itu penting untuk senantiasa menyediakan air mineral yang bisa diminum setiap saat.

Air mineral sendiri berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang ketika tubuh si kecil berusaha menetralkan suhunya.

2. Biarkan Beristirahat

Cara menurunkan demam pada anak berikutnya adalah dengan membiarkan ia beristirahat. Istirahat bisa membantu tubuh untuk mengembalikan kondisi terbaiknya, dan melawan infeksi virus yang ada di dalam tubuh.

Istirahat juga bisa mengembalikan energi anak-anak setelah perjalanan panjang dan membantu menurunkan demam yang dialaminya lho! Tapi ingat, jangan paksa anak-anak untuk beristirahat. Jika memang ia masih mau beraktivitas ringan, biarkan saja. Dalam waktu singkat ia akan beristirahat dengan sendirinya.

3. Mengompresnya

Memanfaatkan kompres untuk menurunkan demam bisa jadi cara yang cukup efektif. Kamu bisa menggunakan kompres hangat untuk mengatasi hal ini, terutama di bagian lipatan-lipatan. Kamu juga bisa menggunakan produk kompres sekali pakai yang beredar di pasar untuk urusan ini.

Sedikit tips, menggunakan kompres hangat lebih direkomendasikan alih-alih kompres dingin. Sebab kompres dingin justru bisa memberikan sinyal pada tubuh anak untuk meningkatkan suhu tubuh, yang pada faktanya sudah cukup tinggi.

4. Baju Ganti

Anak yang mengalami demam bisa saja berkeringat hebat dan membuat bajunya basah. Ada baiknya kamu juga menyediakan baju ganti yang kering dan cukup lembut, sehingga nyaman digunakan. Pastikan juga baju ganti ini memiliki tipe breathable, sehingga kulit si kecil bisa bernafas dan tidak terlalu pengap saat dipakai.

5. Selalu Cek Temperaturnya

Selalu cek temperatur tubuh anak dan pastikan untuk selalu menjaganya tetap dalam batas wajar. Kamu bisa menggunakan produk termometer digital yang praktis saat mudik lebaran ini, dan menggunakannya dengan mudah saat diperlukan.

Secara berkala gunakan termometer yang kamu bawa ini. Ketika sudah mencapai di atas batas wajar, segera hubungi dokter.

6. Obat Penurun Demam

Jika orang tua telah melakukan hal-hal di atas namun demam tidak kunjung reda, barulah perlu memberikan obat penurun demam pada anak.

  • Anak demam tinggi, yakni lebih dari 38 derajat Celsius.
  • Ada riwayat kejang demam sebelumnya.
  • Anak tampak gelisah dan tidak nyaman dengan kondisi demam
  • Frekuensi nadi dan napas meningkat saat demam.

Saat memberikan obat penurun demam untuk anak, orang tua perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Indikasi benar: yaitu jika anak mengalami demam dengan suhu >38oC
  • Obat benar: yaitu dapat diberikan paracetamol atau ibuprofen
  • Dosis benar: dosis disesuaikan dengan berat badan, mengikuti anjuran dokter atau cara penggunaan obat yang terdapat pada brosur obat
  • Frekuensi benar: penurun demam dapat diberikan tiap 6 jam, dan penggunaan lebih sering harus sesuai anjuran dokter
  • Rute benar: penurun demam yang dapat diberikan di rumah melalui mulut, yaitu dalam bentuk sirup, puyer, atau tablet. Pada kondisi tertentu dapat diberikan obat penurun demam lewat dubur

Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk obat pertolongan pertama pada demam ini, atau obat lain yang memang dibutuhkan anak berdasarkan kondisi kesehatannya.

Sebelum Terjadi, Cegah dengan Cara Simpel Ini

Demam saat liburan, baik terjadi pada anak-anak atau pada diri kamu dan pasangan, akan mengganggu agenda yang sudah disusun sebelumnya. Maka dari itu, kamu bisa mempersiapkan diri dan melakukan beberapa langkah pencegahan sederhana berikut ini.

  • Mencuci tangan dengan baik dan benar sebelum dan setelah beraktivitas
  • Mengajarkan etika batuk dan bersin ketika berada di tempat umum atau ketika bertemu dengan banyak orang
  • Hindari menggunakan alat makan bersama-sama
  • Pastikan terus mengkonsumsi makanan bernutrisi dan cukupi kebutuhan air setiap saat
  • Bila perlu, kamu bisa menambahkan multivitamin agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga

Sederhana bukan?

Baca Juga : Solo Travel 101: Wajib Dicoba Setidaknya Sekali Seumur Hidup!

Beberapa cara menurunkan demam pada anak di atas semoga bisa jadi informasi yang berguna untuk kamu baca, ketika menghadapi kondisi serupa. Demam yang terjadi dan terlambat diatasi bisa membawa banyak kerugian, seperti waktu, momen, dan biaya yang tidak kecil.

Ini kenapa kamu juga direkomendasikan untuk mulai menggunakan Asuransi Kesehatan Individu (nama produk SmartCare Executive) yang ditawarkan oleh PT Mandiri AXA General Insurance (“MAGI”). Asuransi ini bisa memberikan manfaat jangka panjang dan proteksi finansial kesehatan kamu serta anggota keluarga termasuk anak-anak, sehingga terhindar dari risiko keuangan ketika keadaan tidak diinginkan terjadi. Pahami lebih jauh dan jangan ragu konsultasikan cara menurunkan demam anak selama mudik dan setelahnya, dan terus terapkan pola hidup sehat untuk momen terbaik setiap saat!


*Kode promo hanya berlaku untuk pembelian secara langsung melalui AXA Mandiri myPage hingga 31 Desember 2023

Sumber:

  • https://rsa.ugm.ac.id/id/2015/07/menjaga-kesehatan-anak-saat-mudik-dan-libur-lebaran/
  • https://www.ai-care.id/ibu-dan-anak/cara-mencegah-anak-demam-saat-perjalanan-mudik
  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220512062234-255-795758/5-penyebab-anak-sakit-setelah-mudik-orang-tua-perlu-waspada
  • https://www.parenting.co.id/balita/anak-demam-pasca-liburan-dan-mudik-kapan-perlu-waspada-
  • https://www.prosehat.com/artikel/artikelkesehatan/7-tips-atasi-demam-anak-saat-liburan