Mengenal Kondisi Kolik pada Bayi, Kamu Sudah Tahu?

Untuk kamu yang baru saja memiliki momongan, banyak informasi yang idealnya menjadi pemahaman dasar, sebagai pengetahuannuntuk orang tua. Sederhana saja, agar kamu tidak panik ketika harus menghadapi berbagai situasi yang baru pertama kali dialami. Kolik adalah salah kondisi yang wajib dipahami, karena sering sekali terjadi pada bayi yang baru lahir.

Pernahkah kamu mengalami kondisi ketika si kecil menangis selama berjam-jam dan sulit untuk dikendalikan? Nah, kondisi ini yang disebut dengan kolik. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika bayi mengalami kolik? Simak penjelasan lebih detailnya pada poin-poin di bawah ini.
Namun pembahasannya jelas akan lebih komprehensif, seperti yang diuraikan di masing-masing poin di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Alergi Dingin dan Cara Ampuh Mengatasinya

Apa Itu Kolik

Kondisi ketika si kecil menangis tanpa henti dalam waktu yang cukup lama tanpa diketahui alasannya biasa juga disebut dengan kolik. Secara umum, kolik terjadi karena si kecil belum memiliki kemampuan untuk mengekspresikan rasa tidak nyaman yang dirasakannya.

Satu-satunya hal yang dapat ia lakukan adalah menangis, sebagai kemampuan alami si kecil selama usia tertentu. Tangisannya ini bisa bertahan antara 3 sampai 4 jam, saat si kecil berada di usia 6 hingga 8 minggu. Tapi kamu tidak perlu cemas, karena kolik akan berangsur-angsur menurun intensitasnya pada rentang usia 8 hingga 14 minggu.

Secara umum, kondisi ini memang tidak berbahaya. Tapi ada beberapa poin yang wajib diperhatikan yang bisa menjadi tanda kolik bukan karena rasa tidak nyaman, tapi disebabkan hal lain yang lebih serius.

Pemicu Kolik pada Bayi

Seperti disinggung sebelumnya, kolik merupakan hal yang alami pada bayi yang baru lahir hingga batas usia tertentu. Pemicu kolik biasanya adalah rasa tidak nyaman di bagian perut, karena umumnya pada fase awal kehidupan si kecil masih sulit mencerna makanan.

Bayi juga bisa mengalami kolik saat lingkungan tempatnya berada membuat rasa tidak nyaman. Misalnya saja, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin. Hal sederhana ini akan direspon oleh si kecil dengan tangisan berkepanjangan.

Kolik juga bisa dialami oleh bayi ketika ia lahir prematur, memiliki ibu perokok, atau saat sistem saraf yang dimilikinya belum sepenuhnya berkembang.

Jadi bisa dilihat sebenarnya penyebab kolik adalah hal-hal yang umum bukan?

Gejala dan Langkah Tepat Menghadapi Kolik

Sebenarnya yang menjadi cukup tricky adalah membedakan tangisan biasa dengan kolik, karena sejatinya si kecil benar-benar akan sering menangis di fase awal usianya. Tapi ada beberapa hal yang bisa jadi petunjuk bahwa si kecil mengalami kolik.

  • Pertama, tangisannya intens dan tidak dapat dihentikan. Tangisan yang dipicu kolik akan terdengar sangat sengsara dan bernada tinggi. Tidak jarang wajahnya memerah karena tangisan ini.
  • Kedua, waktu ia menangis bisa diprediksi. Ketika si kecil menangis di waktu yang sama pada hari yang berbeda, maka bisa jadi indikasi ia mengalami kolik. Kolik lebih umum terjadi di sore dan malam hari.
  • Ketiga, tidak ada penyebab pastinya. Tangisan ini muncul tanpa penyebab khusus, tanpa ada alasan yang jelas. Bisa disimpulkan ia mengalami kolik.
  • Keempat, terjadi perubahan postur si kecil. Saat kolik, ia akan mengalami perubahan postur tubuh. Tanda yang paling mudah dilihat misalnya kaki yang melingkar, tangan yang mengepal, atau otot perut yang mengencang. 

Gejala Mirip Kolik yang Harus Diwaspadai

Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu waspadai saat bayi mengalami kolik, dan disertai dengan hal lain. Hal-hal yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  • Usia bayi  lebih dari 4 bulan
  • Pola buang air kecil dan buang air besar tidak normal. Kondisinya lebih lembek atau lebih padat, berbau busuk atau terlalu asam, terjadi perubahan warna, dan frekuensi BAB yang tidak wajar
  • Tangisan yang keluar dari bayi seperti teriakan
  • Berat badan bayi tidak mengalami peningkatan
  • Badan layu terkulai saat diangkat atau terlalu lemas
  • Bayi kehilangan nafsu makannya
  • Beberapa bagian tubuh atau kulit terlihat pucat
  • Bagian ubun-ubun terlihat lebih menonjol
  • Mengalami kesulitan bernapas atau sesak

Ketika kondisi ini terjadi, bisa jadi kolik yang dialami tidak sekedar kolik biasa tapi merupakan tanda dari kondisi lain. Maka dari itu, saat terdeteksi satu atau beberapa kondisi tersebut secara bersamaan sangat direkomendasikan agar menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan secepatnya.

Tips Mengatasi Kolik pada Bayi

Secara umum, kolik sebenarnya tidak memiliki komplikasi yang berat pada si kecil. Namun demikian efek justru dapat terasa pada orang tua, dalam hal ini kamu dan pasangan, karena kolik berkepanjangan dapat memicu tingkat stres yang tinggi.

Untuk itu kamu dan pasangan hendaknya banyak berkomunikasi dan bekerjasama dalam menghadapi kondisi ini.

Untuk menghadapinya, setidaknya ada 12 cara yang bisa kamu lakukan.

  • Pastikan memberikan ASI eksklusif
  • Pijat perut bayi dengan lembut, bila perlu gunakan minyak telon khusus bayi
  • Pastikan si kecil tidak dalam kondisi perut yang kosong terlalu lama
  • Ganti popok yang sudah penuh agar tetap terasa nyaman
  • Berikan dot pada si kecil
  • Mandikan bayi dengan air hangat agar merasa lebih tenang
  • Tepuk lembut bagian punggung dan usap perlahan
  • Coba interaksi dengan si kecil
  • Bawa bayi jalan-jalan dengan stroller untuk mendapatkan angin segar atau kondisi yang lebih nyaman untuknya
  • Tempatkan bayi di ayunan atau kursi getar
  • Putarkan musik dengan volume pelan, kira-kira 70 desibel
  • Melakukan konsultasi dengan dokter anak kepercayaan Anda untuk mendapatkan solusi terbaik

Tips Mencegah Kolik pada Bayi

Untuk mencegah kolik pada bayi, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Ganti dot pada botol susu bayi jika lubangnya terlalu kecil agar bayi tidak menelan lebih banyak udara daripada cairan.
  • Jauhi asap rokok.
  • Hindari konsumsi kopi, teh, dan makanan pedas apabila bayi masih menyusu.
  • Tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut agar bersendawa sehabis makan.

Baca Juga: 8 Persiapan sebelum Nonton Konser Musik di Luar Negeri

Memberikan yang terbaik untuk si kecil selalu jadi prioritas setiap orang tua dimanapun kamu berada. Tentu saja, upaya-upaya pencegahan dan penanganan langsung seperti ini akan jadi hal yang direkomendasikan.

Namun, akan lebih baik jika Anda juga memiliki perlindungan di kemudian hari pada risiko-risiko yang tidak diinginkan, seperti produk asuransi. AXA Insurance, dalam hal ini, memiliki produk asuransi yang dapat Anda gunakan, yakni SmartCare Executive Asuransi Kesehatan Individu dan Keluarga. Tidak hanya dapat melindungi kamu bilamana risiko kesehatan terjadi, kamu juga bisa memasukkan pasangan dan si kecil dalam perlindungan serta manfaatnya. Klik tautan di atas untuk bisa mengetahui lebih lanjut tentang produk Asuransi Kesehatan Individu, dan maksimalkan perlindungan yang ada untuk pasangan dan si kecil tercinta!

*Kode promo berlaku untuk pembelian secara langsung di AXA myPage hingga 31 Desember 2023

Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/kolik-pada-bayi
  • https://pyfahealth.com/blog/apa-itu-kolik/
  • https://mediaindonesia.com/humaniora/576391/mengenal-kolik-pada-bayi-dan-cara-mengatasi
  • https://www.medcom.id/rona/kesehatan/JKRvA4OK-mengenal-kolik-pada-bayi-dan-cara-mengatasinya