Demam Berdarah Pada Anak Saat Musim Hujan, Apa Yang Harus Dilakukan?

Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi virus yang seringkali disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini identik dengan musim hujan, dikarenakan banyaknya tempat yang berpotensi tergenang air menyebabkan pertumbuhan nyamuk akan sangat mudah dan berkembang biak dengan baik. Parents, sebelum anak terkena demam berdarah. Yuk kenali lebih jauh mengenai demam berdarah dan cara pencegahannya.

Anak-Anak Lebih Rentan Terkena Demam Berdarah

Menurut data Kemenkes pada September 2022, ditemukan kasus DBD pada rentang usia 5-14 tahun sebanyak 35,61%. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa faktor lingkungan sangat memengaruhi kerentanan anak terhadap penyakit DBD.

 

Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak

Demam berdarah adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Gejala demam berdarah pada anak sering kali terlihat mirip dengan gejala demam biasa, sehingga seringkali tidak terdeteksi tepat waktu, penting untuk mengetahui tanda-tanda demam berdarah pada anak agar segera diberikan perawatan yang tepat.

Dilansir dari Buku Berteman dengan Demam karya dr. Arifianto, Sp.A, & dr. Nurul I. Hariadi, FAPP (2017), sedikitnya ada tiga gejala infeksi virus dengue yang harus diperhatikan oleh para orang tua. Yuk kenali gejalanya:

  1. Demam berlangsung sekurangnya 72 jam atau tiga hari, tanpa disertai dengan batuk dan pilek
  2. Anak terlihat sakit, lemas, tidak mau makan dan minum sehingga berisiko mengalami dehidrasi
  3. Kadang disertai mual, muntah, diare, nyeri perut, hingga muncul bintik – bintik kemerahan kecil di beberapa bagian tubuh (peterkie)

Pahami Fase Demam Berdarah Pada Anak

Penyakit demam berdarah terbagi menjadi beberapa fase, dengan gejala yang berbeda-beda pada setiap fase. Mengetahui fase demam berdarah pada anak sangat penting untuk dapat memberikan perawatan yang tepat. Dikutip dari dr. Novidasari, Sp.PD, M.Sc pada laman Mitra Keluarga, parents pahami fase demam berdarah pada anak dibawah ini yuk!

1. Fase 1: demam tinggi (Febrile Phase)

Umumnya, demam berdarah akan dimulai dengan demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Pada fase ini juga disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan, kepala, akan muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit selama fase ini. Biasanya, jumlah trombosit akan mengalami penurunan dengan cepat sampai kurang dari 100.000 per mikroliter darah yang terjadi dalam waktu singkat (2-3 hari).

2. Fase 2: Periode Kritis (Critical Phase)

Fase kedua dikenal sebagai periode kritis yang paling penting untuk diwaspadai. Pada fase ini, suhu tubuh dapat turun (di bawah 38 derajat celcius) sehingga banyak yang merasa sudah pulih. Sebenarnya, pada fase kritis dapat terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah. Fase ini terjadi dalam 3-7 hari sejak demam dan akan berlangsung selama 24-48 jam. Orang tua wajib untuk memantau cairan tubuh anak dengan ketat. Anak tidak boleh kekurangan maupun kelebihan cairan.

Tanda DBD sudah memasuki fase kritis adalah sebagai berikut:

  • Sakit perut
  • Muntah terus-menerus, bahkan hanya dengan cairan
  • Kecenderungan perdarahan seperti muncul darah dalam muntah meskipun hanya berupa garis-garis merah darah, pendarahan dari hidung atau gusi
  • Mudah memar
  • Feses berwarna hitam dan lengket (seperti tart)
  • Kesulitan bernafas

3. Fase 3: Pemulihan (Recovery Phase)

Setelah melewati masa kritis datanglah fase pemulihan yang akan terjadi dalam periode 48-72 jam setelah fase kritis. Saat masa pemulihan demam berdarah pada anak, cairan yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk kembali ke pembuluh darah. Untuk itulah, orang tua wajib menjaga cairan sehingga tidak berlebihan.

 

Pertolongan Pertama Demam Berdarah Pada Anak

Setelah mengetahui Gejala dan Fase demam berdarah pada Anak, Orang tua bisa segera memberikan pertolongan pertama sehingga dapat meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa Langkah pertolongan pertama yang wajib diketahui orang tua:

  • Ketahui fase DBD (fase demam, fase kritis, fase pemulihan)
  • Pastikan asupan cairan anak tercukupi agar tidak dehidrasi sesuai dengan usianya
  • Jika demam, atasi dengan kompres seluruh tubuh atau mengonsumsi obat penurun panas sesuai anjuran dokter
  • Berikan anak istirahat yang cukup, hindari ia dari berbagai aktivitas yang menguras tenaga

Langkah Awal Pencegahan Demam Berdarah Pada Anak

Demam berdarah merupakan penyakit yang berbahaya. Namun, dengan langkah awal pencegahan yang tepat, penyakit ini bisa dihindari. Berikut ini adalah beberapa langkah awal pencegahan demam berdarah pada anak yang perlu Anda ketahui.

  • Rajin bersihkan rumah dan cari jika ada genangan air atau berbagai benda di pojok ruangan yang menumpuk dan jarang dibersihkan
  • Pasang kawat kasa pada seluruh bagian ventilasi rumah untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam ruangan
  • Gunakan krim gel atau minyak anti nyamuk khusus untuk anak ketika hendak tidur
  • Berikan asupan makanan bergizi dan cukupi kebutuhan nutrisi anak

Jangan sampai anak telat mendapatkan tindakan medis saat menunjukkan gejala demam berdarah. Pastikan buah hati Anda mendapatkan perawatan medis yang maksimal saat mengalami demam berdarah dengan Asuransi Kesehatan dari Mandiri AXA General Insurance (MAGI).

*Kode promo “belidiMAGI” hanya berlaku untuk pembelian secara langsung di AXA Mandiri MyPage hingga 31 Januari 2023

Source: Tempo.co, Republika.co.id, Halodoc.com, yankes.kemenkes.go.id, mitrakeluarga.com, Kompas.com