Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Risiko cedera olahraga jadi salah satu hal yang muncul bersama dengan kegiatan olahraga yang Anda lakukan. Baik dalam bentuk olahraga permainan atau olahraga latihan, semua memiliki derajat risiko yang harus disadari dan disikapi dengan bijak, sehingga Anda memperoleh manfaat maksimal dari kegiatan yang dilakukan.
Pada dasarnya, cedera ditandai dengan adanya rasa nyeri, pendarahan, pembengkakan, atau fungsi gerak yang terganggu. Kondisi ini dapat dipicu setidaknya oleh lima faktor, antara lain:
Kesalahan teknik gerakan juga bisa jadi salah satu pemicu cedera, karena otot atau sendi tidak bergerak secara alami serta tidak memiliki kekuatan yang diperlukan. Hal ini sering muncul pada olahraga permainan saat seseorang terlalu antusias pada game yang dijalani.
Baca juga: 8 Opsi Latihan Olahraga untuk Imunitas serta Manfaatnya
Setiap jenis olahraga memiliki risiko untuk terjadinya cedera. Namun beberapa olahraga dan latihan memiliki risiko yang lebih besar karena satu dan lain hal, sehingga Anda perlu benar-benar mempersiapkan diri sebelum melakukannya.
Beberapa olahraga yang cenderung rawan cedera antara lain adalah sebagai berikut.
Latihan beban yang menggunakan peralatan memiliki risiko cedera olahraga yang cukup besar. Pasalnya, setiap peralatan sebenarnya sudah didesain sedemikian rupa untuk memaksimalkan latihan yang dilakukan, namun terkadang penggunanya kurang memahami posisi ideal dan cara penggunaan alat tersebut.
Kurangnya pemahaman ini dapat memicu terjadinya kesalahan penggunaan alat, dan justru membuat tubuh mengalami cedera, bahkan hingga skala serius ketika terlalu dipaksakan. Maka dari itu sebaiknya Anda mencari tahu dulu cara menggunakan alat batu, atau meminta panduan dari instruktur yang ada di lokasi latihan.
Keduanya merupakan olahraga yang melibatkan penggunaan berbagai alat bantu dalam menjalankannya. Namun letak risiko cedera tidak berada pada alat bantu, namun lebih kepada permainan yang dilakukan.
Kedua olahraga ini, dan banyak olahraga lain, dimainkan dengan melibatkan kontak fisik, gerakan yang eksplosif, serta kekuatan tubuh yang beradu. Hal ini memicu terjadinya cedera karena benturan atau cedera sendiri karena gerakan yang tidak tepat.
Meski terkenal sebagai olahraga yang santai, nyatanya bersepeda juga memiliki risiko cedera olahraga yang tinggi. Risiko ini datang ketika Anda bersepeda di area yang ramai, dengan tingkat kecelakaan yang relatif besar.
Maka dalam bersepeda sangat dianjurkan untuk menggunakan alat bantu pelindung, seperti helm, kacamata, pelindung kaki atau tangan, sepatu, serta pakaian yang tepat. Setidaknya dengan gear yang tepat risiko terjadinya cedera bisa ditekan hingga titik minimal.
Atau juga dikenal dengan istilah bulu tangkis, merupakan salah satu olahraga populer di kalangan masyarakat pedesaan dan perkotaan. Terasa menyenangkan saat dimainkan, tapi risiko cedera yang mengintai juga tidak boleh disepelekan.
Gerakan eksplosif yang diperlukan menuntut kekuatan otot, sendi, serta tenaga yang besar. Di waktu yang sama, Anda harus membagi konsentrasi antara laju shuttlecock, gerakan musuh, dan refleks diri sendiri. Ketika fokus yang Anda miliki hilang, bukan tak mungkin Anda salah dalam melangkah, refleks yang terlalu kuat, atau benturan dengan partner bermain Anda.
Latihan ini dikenal dengan sebutan HIIT. Efeknya luar biasa baik untuk melatih jantung dan otot tubuh, namun ternyata memiliki risiko cedera olahraga yang cukup besar pada area lutut dan bahu.
Mengapa demikian?
Sebab pada HIIT gerakan yang dilakukan adalah kombinasi latihan aerobik, angkat beban, dan kalistenik, diikuti beberapa waktu pemulihan, dan diulang kembali. Karena melibatkan banyak jenis gerakan, maka risiko cedera olahraga yang muncul juga menjadi semakin besar.
Gerakan aktif akan memberikan tekanan besar pada bagian lutut, pergelangan kaki, serta bahu, yang artinya meningkatkan risiko cedera di bagian tersebut.
Masih banyak jenis olahraga lain yang memiliki risiko cedera. Namun setidaknya dengan penjelasan singkat di atas, Anda bisa mengetahui olahraga apa saja yang memiliki risiko terbesar, dan dapat disikapi dengan bijak agar menekan risiko tersebut.
Tidak sedikit bahkan yang menganjurkan kepemilikan Asuransi Kecelakaan Diri AXA Insurance Indonesia, sebagai langkah nyata mengurangi kerugian yang muncul jika cedera olahraga atau kecelakaan saat berolahraga terjadi.
Baca juga: Mengenal Olahraga Padel, dari Sejarah sampai Aturan Mainnya
Ketika mengalami cedera saat berolahraga, langkah pertama yang paling direkomendasikan adalah segera menghentikan aktivitas olahraga yang dilakukan. Dengan demikian Anda memiliki waktu yang cukup untuk mengidentifikasi jenis cedera apa yang terjadi, dan bagaimana cara paling tepat menanganinya.
Jika melihat jenis cedera yang paling sering terjadi, sedikitnya ada belasan yang bisa Anda cermati.
Masih banyak lagi jenis cedera olahraga yang lain dan menimbulkan dampak beragam, mulai jangka pendek, menengah, hingga panjang, yang sudah tergolong parah.
Dari banyak kejadian cedera, salah satu metode yang paling sering direkomendasikan adalah RICE. RICE sendiri adalah singkatan dari rest, ice, compression, dan elevation.
Namun demikian jika cedera yang dialami menyebabkan pendarahan, patah tulang, atau cedera parah, Anda sebaiknya segera pergi ke dokter untuk penanganan lebih serius dan profesional.
Selain melakukan pemanasan sebelum berolahraga, pastikan juga Anda memiliki perlindungan yang tepat pada kondisi yang tidak diinginkan. Asuransi Kecelakaan Diri PT AXA Insurance Indonesia yang menjadi rekomendasi untuk Anda, yang memiliki gaya hidup dinamis, mobilitas tinggi, serta gemar berolahraga.
Asuransi Kecelakaan Diri SmartActive dari PT AXA Insurance Indonesia menjamin risiko kematian, cacat tetap, biaya perawatan dan/atau pengobatan yang secara langsung disebabkan oleh suatu kecelakaan.
Tentu, cedera olahraga menjadi salah satu hal yang dapat ditanggung oleh asuransi andal yang satu ini secara komprehensif, hingga Anda bisa berfokus pada pemulihan tanpa harus khawatir pada biaya yang diperlukan.
Baca juga: Mengenal Asuransi Kecelakaan Diri: Lindungi Diri, Tenang Beraktivitas!
Asuransi Kecelakaan Diri SmartActive dari PT AXA Insurance Indonesia jadi salah satu cara terbaik yang bisa Anda gunakan untuk menghadapi risiko cedera olahraga. dengan begini Anda dapat fokus menerapkan pola hidup sehat tanpa khawatir pada beban finansial jika terjadi cedera selama berolahraga. Hubungi kami sekarang juga, dan dapatkan penawaran terbaik untuk Asuransi Kecelakaan Diri PT AXA Insurance Indonesia!
Referensi: