Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Sudahkah kamu mendengar tentang kabar mengenai gempa bumi megathrust yang harus dihadapi masyarakat Indonesia? Gempa ini sendiri merupakan sebuah fenomena alam yang memiliki potensi merusak sangat besar, dan dapat memicu dampak seismik hingga tsunami dahsyat.
Beberapa waktu lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyampaikan peringatan akan adanya risiko megathrust untuk masyarakat Indonesia, khususnya di area barat daya Pulau Jawa dan Sumatera. Meski demikian, risikonya juga diprediksi dapat menyebar hingga arah barat Pulau Sumatera, dan sepanjang area selatan Pulau Jawa.
Baca Juga: 8 Tips Menata Taman Depan Rumah agar Estetik, Padukan Berbagai Bahan Alami!
Secara singkat, gempa bumi megathrust merupakan gempa dengan ukuran yang sangat besar. Fenomena ini terjadi di zona subduksi, ketika salah satu lempeng tektonik Bumi terdorong ke bawah lempeng tektonik lainnya.
Apa yang terjadi secara umum ketika megathrust muncul adalah pergeseran lempeng benua yang menimpa lempeng samudera, yang notabene lebih berat dan dingin. Saat kedua lempeng ini saling bersentuhan dan bergerak maju satu dengan yang lain, terjadi penumpukan regangan dan akhirnya melampaui gesekan antara kedua lempeng, memicu terjadinya megathrust.
Disampaikan oleh Peneliti Ahli Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Nuraini Rahma Hanifa, bahwa sejumlah wilayah Indonesia punya potensi gempa megathrust yang cukup besar.
Potensi ini berada di area Sumatera, Jawa, hingga Indonesia bagian timur. Gempa ini bisa terjadi di area seismic gap, yang merupakan wilayah yang terlihat kosong namun berpotensi terkena gempa hingga tsunami.
Terdapat dua seismic gap yang paling signifikan saat ini, yakni megathrust Selat Sunda, dan megathrust Mentawai-Siberut. Mengacu pada apa yang terjadi di masa lalu, kedua seismic gap ini memiliki sejarah panjang tanpa gempa besar sejak tahun 1757 dan 1797. Para ahli kemudian menganalisis bahwa ada energi besar yang sudah terakumulasi dari dua wilayah ini, dan bisa dilepaskan sewaktu-waktu.
Prediksi gempa yang bisa terjadi ada di skala magnitudo 8,7 hingga magnitudo 8,9. Waktu terjadinya gempa dan pelepasan energi memang tidak dapat diprediksi dengan detail, namun apa yang bisa dilakukan adalah langkah persiapan menghadapi kondisi gempa dan pasca gempa yang mungkin terjadi di masa depan.
Sedikit melihat sejarah, gempa bumi megathrust tercatat pernah terjadi di Indonesia sebanyak tiga kali, antara lain:
Jika gempa tahun 1833 tidak banyak didokumentasikan, tentu kamu dan banyak masyarakat lain masih ingat benar gempa yang terjadi pada tahun 2004 dan 2010 lalu, yang menimbulkan kerusakan luar biasa di area tersebut.
Baca Juga: Millennials dan Gen Z, Cermati 8 Poin Penting Ini Sebelum Beli Rumah KPR
Mitigasi dilakukan dalam rangka mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian yang muncul dari gempa atau bencana yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan langkah persiapan, memahami apa yang harus dilakukan ketika bencana, dalam hal ini gempa bumi megathrust, terjadi, dan apa yang harus dilakukan setelah gempa berlalu.
Mengetahui potensi adanya gempa bumi megathrust menjadi salah satu poin penting dalam persiapan menghadapi bencana tersebut. Kemudian, kamu bisa melanjutkan dengan mempersiapkan diri menggunakan beberapa poin berikut ini.
Ketika terjadi gempa, kamu wajib segera berlindung di area yang aman. Aman di sini diartikan terlindung dari reruntuhan atau benda yang mungkin jatuh menimpa kepala atau anggota tubuh lainnya.
Jika berada di dalam rumah, berlindunglah di bawah meja atau sesuatu yang cukup kuat untuk melindungimu dari benda jatuh atau reruntuhan. Jauhi area jendela, kaca, atau benda berat lain yang mungkin terjatuh. Jika berada di luar ruangan, cari area terbuka yang aman dari risiko gedung atau pohon tumbang.
Tetap tenang dalam menghadapi gempa, dan bertindaklah dengan efektif. Ingat, kamu dan keluarga sudah melakukan latihan untuk menghadapi kondisi seperti ini, dan idealnya setiap orang tahu apa yang harus dilakukan dan kemana area yang akan dituju untuk berkumpul.
Sikap tenang dan kesiapan akan membantu kamu dan keluarga terhindar dari risiko lebih berat.
Setelah gempa berlalu, ada empat hal yang sebaiknya kamu lakukan.
Baca Juga: Konsep Rumah Tumbuh, Hunian Terjangkau untuk Anak Muda
Berhadapan dengan potensi dari gempa bumi megathrust memang tidak bisa disepelekan. Sederet persiapan matang harus dilakukan, bersamaan dengan latihan disiplin dan terus meng-update informasi terkini.
Setidaknya dengan artikel singkat ini kamu bisa mulai mengetahui apa saja yang harus dilakukan, dan informasi apa yang penting untuk diperbarui dari waktu ke waktu terkait dengan gempa bumi megathrust. Selain itu, kamu juga bisa mulai menyiapkan jaring pengaman, seperti produk asuransi yang tepat untuk keluarga dan rumahmu. Kamu bisa menemukan berbagai produk asuransi di PT AXA Insurance Indonesia. Untuk rumah, produk Asuransi SmartHome yang dapat membantumu memberikan perlindungan pada berbagai kerusakan. Produk ini akan memberikan perlindungan pada harta benda, barang-barang, hingga properti pada kehilangan atau kerusakan yang menyebabkan kerugian keuangan serta tuntutan hukum dari pihak ketiga terhadap tertanggung atas harta benda sesuai dengan manfaat yang dijamin di dalam polis. Kamu dapat langsung mencermati detailnya pada tautan terkait, dan membelinya sebagai salah satu langkah persiapan menghadapi risiko gempa bumi megathrust yang ada. Rencanakan dengan matang, dan berikan perlindungan terbaik untuk hunian dan setiap orang yang kamu sayangi bersama PT AXA Insurance Indonesia!
Referensi: