Mengenal Bipolar Disorder, Pemicu, Tanda dan Cara Menghadapi

Menjaga kesehatan tidak selalu berarti soal fisik, tapi juga soal mental. Menarik dibahas sebab belakangan isu mengenai kesehatan mental menjadi hal yang ramai diperbincangkan, karena praktis berpengaruh pada kehidupan pribadi dan karir profesional seseorang. Lebih jauh, artikel ini akan mencoba membahas serba-serbi bipolar disorder yang belakangan dilaporkan banyak dialami.

Secara sederhana, bipolar disorder adalah masalah mental yang memicu perubahan suasana hati secara drastis dalam waktu singkat. Kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya merasa bahagia di satu waktu, dan dengan cepat menjadi sangat sedih.

Pernahkah kamu melihat orang-orang dengan ciri demikian? Atau justru ketika membaca bagian pembuka ini kamu merasa relate? Well, untuk lebih detail, mari cermati penjelasan singkat terkait poin yang berkenaan dengan kondisi kesehatan mental ini.

Baca Juga: Dari 8 Alternatif Ini, Mana Healing Terbaik Versimu?

Lebih Jauh tentang Apa Itu Bipolar Disorder

Kondisi ini didefinisikan sebagai gangguan mental yang bisa mempengaruhi perubahan suasana hati, konsentrasi, hingga tingkat aktivitas seseorang secara tiba-tiba. Disampaikan dalam salah satu artikel di situs resmi Siloam Hospitals, bahwa bipolar disorder perlu segera ditangani dengan tepat karena dapat mempengaruhi produktivitas sehingga meningkatkan risiko keinginan bunuh diri pada penderitanya. Sebuah isu yang cukup serius untuk era kekinian yang serba cepat dan praktis.

4 Jenis Kondisi Bipolar

Kondisi mental bipolar dibagi ke dalam empat jenis berbeda berdasarkan tingkat keparahannya. Mulai dari Bipolar I, kemudian Bipolar II, Cyclothymic disorder, serta jenis bipolar lainnya.

  • Bipolar I, adalah jenis yang paling parah. Tanda utamanya bisa tampak pada satu atau lebih fase bahagia ekstrim, dan diikuti dengan bentuk kebahagiaan lebih ringan hingga bahkan depresi
  • Bipolar II, adalah jenis yang membuat penderitanya mengalami satu fase kebahagiaan ringan dan satu fase depresi. Namun jenis ini tidak pernah membuat penderitanya berada di fase bahagia terlalu ekstrim. Ada kemungkinan jenis kedua ini berkembang menjadi jenis Bipolar I
  • Cyclothymic disorder, atau disebut juga gangguan siklotimik, adalah jenis bipolar yang tergolong langka dan ditandai dengan banyak fase hipomania (bentuk kebahagiaan atau semangat ringan) dan depresi yang terjadi selama berulang dalam tempo sekurang-kurangnya 1 tahun di masa anak-anak atau remaja. Gejalanya lebih ringan dari jenis Bipolar I dan Bipolar II, tapi bisa berkembang ke bentuk yang lebih parah
  • Jenis bipolar lainnya, ditandai dengan perubahan suasana hati secara drastis tapi tidak sesuai dengan tiga jenis bipolar lain. Kondisi ini bisa terjadi akibat konsumsi obat-obatan, minuman beralkohol, hingga kondisi medis lainnya

Pemicu dan Faktor Risiko Kondisi Bipolar

Penting untuk tahu apa saja pemicu dari kondisi mental ini, dan faktor risiko apa saja yang bisa meningkatkan potensi seseorang mengidapnya. Sialnya, cukup banyak hal yang dapat memicu kondisi bipolar sehingga upaya untuk menghindarinya mungkin akan menantang.

Sederet hal yang dapat memicu kondisi ini antara lain adalah sebagai berikut:

  • Faktor genetik atau keturunan, orang dengan riwayat keluarga yang memiliki bipolar disorder berisiko mengalami masalah ini
  • Ketidakseimbangan kimia di otak, tidak seimbangnya neurotransmitter mempengaruhi perubahan suasana hati dan energi seseorang
  • Lingkungan, mulai dari stres berkepanjangan, trauma fisik dan emosional yang dialami seseorang
  • Terjadinya perubahan hormonal, seperti yang terjadi saat masa kehamilan, menstruasi, menopause, dan sejenisnya
  • Kemampuan menangani stres yang kurang baik
  • Konsumsi zat psikoaktif
  • Mengidap gangguan mental seperti gangguan kecemasan
  • Perubahan siklus tidur yang ekstrim, yang dapat memicu depresi

Untuk faktor risikonya sendiri, orang-orang yang pernah mengalami peristiwa traumatik lebih berisiko pada gangguan mental ini. Selain itu, orang yang tidak dapat mengelola tingkat stres dengan baik juga memiliki risiko serupa, bersamaan dengan golongan orang yang mengalami kecanduan obat terlarang, minuman beralkohol, dan sejenisnya.

Baca Juga: Gejala Flu Singapura, Cepat Kenali dan Tangani dengan Tepat

Kenali Tanda Bipolar Disorder Sedini Mungkin

Tanda dari kondisi bipolar akan dapat dikenali dari perubahan perilaku penderitanya. Atau mungkin jika kamu mengalami tanda-tanda ini, kamu juga sebaiknya waspada dan segera memeriksakan diri untuk memastikan kondisi kesehatan mentalmu.

Tanda seorang mengalami bipolar disorder dapat dilihat dari dua fase utama. Pertama, pada periode mania. Tanda utamanya adalah seorang akan terlihat sangat bersemangat, penuh energi, dan bicara dengan cepat. Tapi ia juga akan tampak gelisah, merasa tidak perlu banyak waktu untuk tidur, hilangnya nafsu makan, berpikir melakukan banyak hal dalam satu waktu, melakukan hal-hal berisiko, berbicara dengan cepat dan terus berganti topik, serta merasa dirinya sendiri penting, berbakat atau kuat.

Kemudian tanda saat seseorang masuk ke fase depresi, tanda utamanya akan terlihat sangat sedih, lesu, atau kehilangan minat pada hal yang tadinya menarik dilakukan. Ada rasa hampa, khawatir, dan putus asa yang terus muncul. Penderita juga dapat mengalami kondisi sulit tidur, bangun terlalu pagi, atau sebaliknya menjadi tidur terlalu lama. Terjadi peningkatan nafsu makan yang drastis hingga menambah berat badan di tingkat yang signifikan. Kebalikan dengan periode mania, ia akan berbicara dengan sangat lambat, terdengar seperti tidak ada yang ingin dikatakan, tidak dapat berkonsentrasi dan mengambil keputusan, hingga merasa tidak berharga dan munculnya pikiran tentang bunuh diri.

Tanda ini bisa muncul pada diri seseorang tanpa disadari. Maka menjadi tugas orang-orang disekitarnya untuk dapat mengingatkan, dan mengajak orang yang menunjukkan tanda ini mendatangi psikolog untuk melakukan konsultasi.

Lalu Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menghadapi Kondisi Ini?

Di Indonesia sendiri, terjadi peningkatan prevalensi gangguan mental. Meski tidak spesifik mengenai bipolar, namun ini bisa diartikan bahwa disorder yang ada belakangan ini mengalami dinamika yang cenderung naik.

Pada artikel yang naik di Media Indonesia dengan judul Prevalensi Gangguan Mental di Indonesia Meningkat Pasca Pemilu 2024, disebutkan setelah pemilu 2024 masyarakat yang mengalami gangguan kecemasan naik menjadi 16% dan depresi menjadi 17,1%. Pada data sebelumnya yang dirilis tahun 2018, angkanya berturut-turut adalah 9,8% dan 6%.

Meski tidak disebutkan peningkatan ini terjadi semata karena pemilu yang diadakan di tahun ini, namun disampaikan adanya keterkaitan antara peningkatan angka prevalensi dan partisipasi masyarakat dalam pemilu.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk menyikapi hal ini, khususnya untuk orang-orang terdekat yang mengalami kondisi tersebut?

Terdapat empat cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu penderita bipolar disorder dalam menghadapi kondisinya, selain tentu membawanya ke psikolog atau ahli yang kredibel untuk bantuan profesional.

Keempat hal tersebut adalah sebagai berikut:

  • Menjadi pendengar dan teman ngobrol yang baik. Kamu bisa menjadi teman yang mendampingi penderita bipolar agar mereka tidak selalu merasa kesepian. Dengan begini, pikiran penderita bipolar akan menjadi lebih sibuk, dan tidak mengarah ke hal-hal negatif.
  • Dukung untuk menjalani pengobatan. Jika terdeteksi tanda dan gejala yang disebutkan di atas, dorong terduga penderita bipolar untuk berobat dengan disiplin. Tidak hanya melakukan kontrol rutin, tapi juga disiplin mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh psikolog atau psikiater.
  • Coba berpikiran terbuka. Kondisi ini adalah kenyataan, dan sebaiknya tidak disangkal. Penerimaan pada kondisi bipolar akan memudahkan proses penyembuhan dari penderitanya karena tidak merasa penderitaan yang mereka rasakan hanya hal fiktif.
  • Biasakan beraktivitas di luar rumah. Terakhir, kamu bisa membiasakan beraktivitas di luar rumah. Ajak untuk berjalan-jalan, coba untuk jogging, kemudian melihat pemandangan, sekedar nongkrong di kafe favorit sambil melihat orang berlalu-lalang, bisa jadi hal sederhana yang membantu meredakan tekanan pada seseorang yang mengalami kondisi ini.

Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan Sehat dan Pantangan Saat Liburan

Pemahaman lebih mendalam tentang bipolar disorder dapat memberikan banyak manfaat untuk mendampingi, atau justru untuk beranjak dari kondisi ini. Dukungan orang sekitar dan tekad yang kuat akan sangat diperlukan, sehingga proses pemulihan dari kondisi ini bisa lekas dilakukan.

Senantiasa menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi hal yang wajib dilakukan setiap orang. Setelah memahami poin penting soal bipolar disorder ini, kini kamu memiliki insight yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Tentu, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan tidak hanya dapat dilakukan dengan langkah preventif seperti mengetahui informasi penting seputar kesehatan fisik dan mental saja, tapi juga memiliki langkah mitigasi yang dapat diandalkan, seperti memiliki asuransi kesehatan.

Asuransi SmartMedicare International misalnya, produk asuransi yang disediakan AXA Insurance Indonesia ini dapat memberikan rasa nyaman karena kesehatanmu dan keluarga bisa dilindungi saat bepergian ke luar negeri. Dengan wilayah pertanggungan yang sangat luas dan maksimal limit mencapai US$2,9 juta per tahun, kamu bisa mendapatkan penanganan kesehatan yang solid kapanpun diperlukan. Berkualitas, praktis, dan menawarkan banyak manfaat, AXA Insurance Indonesia senantiasa menjadi partner tepat untuk kebutuhan asuransi yang kamu miliki!

Referensi:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyebab-dan-perbedaan-depresi-bipolar-dan-depresi-mayor
  • https://mediaindonesia.com/humaniora/655081/prevalensi-gangguan-mental-di-indonesia-meningkat-pascapemilu-2024#google_vignette
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar
  • https://rsud.tulungagung.go.id/mood-naik-turun-waspada-gangguan-bipolar/
  • https://www.rspp.co.id/artikel-detail-391-Gangguan-Kesehatan-Mental-Meningkat-dan-Perlu-Perhatian.html
  • https://www.singlecare.com/blog/news/bipolar-disorder-statistics/
  • https://www.bipolarcareindonesia.org/2018/11/data-penyintas-gangguan-bipolar.html