Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi
Cukup populer di dunia kesehatan internasional, pada akhir tahun 2023 lalu BPOM meresmikan pelayanan terapi sel punca pertama di Indonesia. Bagi kamu yang asing dengan istilah ini, sel punca adalah istilah terjemahan dari stem cell, yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat.
Tapi apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan stem cell ini?
Bagaimana cara kerjanya?
Apa manfaat yang diberikan ketika seseorang menggunakan prosedur tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu bisa cermati beberapa poin berikut ini untuk mengetahui lebih jauh apa itu stem cell dan serba-serbi terkait teknologi di bidang kesehatan ini.
Baca Juga: 5 Kategori Kompensasi Keterlambatan Penerbangan, Ini Aturannya!
Secara umum, definisi dari stem cell adalah sel induk yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri, kemudian berubah menjadi berbagai jenis sel yang dibutuhkan. Sel ini, yang kemudian disebut sel puncak, merupakan satu-satunya sel di dalam darah yang mampu meregenerasi tipe sel baru, seperti yang disampaikan dr. Theresia Yunita dalam sebuah artikel mengenal terapi stem cell dan potensinya untuk menyembuhkan penyakit berat di situs KlikDokter.
Metode pengobatan atau prosedur ini kemudian dinilai menjadi terobosan dan memiliki potensi besar untuk menyembuhkan berbagai penyakit berat. Mulai dari penyakit kronis, penyakit degeneratif, hingga penyakit autoimun. Melihat potensinya, tidak heran rasanya jika banyak ahli kesehatan di dunia yang berfokus pada pengembangan prosedur ini.
Pada prakteknya kemudian sel punca dapat dibagi menjadi empat kategori berbeda, yakni stem cell embrionik, kemudian stem cell dewasa, sel dewasa biasa yang dimodifikasi menjadi stem cell embrionik, dan stem cell perinatal.
Baca Juga: Program Bayi Tabung di Singapura dan Malaysia, Populer dan Banyak Diminati
Jenis atau kategori stem cell dibagi menjadi dua, cara kerja dari terapi stem cell sendiri akan dibedakan menjadi dua jenis berbeda. Pertama dikenal dengan transplantasi sel punca autolog, dan kedua disebut dengan transplantasi sel punca alogenik.
Penjelasan masing-masing bisa kamu cermati di bawah ini.
Pada metode ini, sel punca yang digunakan berasal dari tubuh pasien sendiri. Sel ini lalu dibekukan, disimpan, kemudian digunakan ketika pasien membutuhkannya. Kondisi yang membuat seseorang membutuhkan sel punca adalah ketika sel punca alami sudah mengalami kerusakan.
Kelebihan utama yang ditawarkan metode ini adalah resiko penolakan sel punca oleh tubuh pasien akan lebih rendah, karena sel punca pada dasarnya adalah bagian dari tubuh si pasien. Di sisi lain, efek samping yang muncul cenderung lebih sedikit, dan pembentukan darah baru berlangsung lebih cepat.
Meski demikian terdapat beberapa resiko yang tetap harus diperhatikan. Misalnya, hasil transplantasi beresiko mengalami kegagalan sebab sel punca justru menyerang tubuh saat dimasukkan, atau, dalam konteks kanker, sel punca dapat ‘membawa’ sel kanker sehingga kembali muncul.
Prosedur kedua menggunakan sel punca dari pendonor. Pendonor sendiri bisa berasal dari relawan atau kerabat dari pasien. Metode ini digunakan sebagai alternatif jika transplantasi autolog tidak berhasil, atau penyakit sifatnya lebih agresif.
Kelebihannya adalah stem cell yang digunakan akan dapat dipilih dari sumber yang bebas kanker atau penyakit lain. Donor atau kerabat terlebih dahulu menjalani prosedur pemeriksaan guna memastikan kondisinya.
Namun transplantasi ini juga memiliki efek samping lebih besar, dan masa pemulihan yang cenderung lebih lama. Tubuh secara alami bisa saja menolak sel punca dari pendonor, dan pembentukan darah baru akan terjadi lebih lambat sebab diperlukan sejumlah adaptasi.
Prosedur terapi sel punca ini dapat menjadi solusi untuk banyak penyakit yang diderita oleh masyarakat. Efektivitas terapi ini kemudian akan bergantung pada tingkat keparahan penyakit penderitanya, dengan resiko yang cenderung jauh lebih rendah dari terapi lain.
Mengacu pada situs resmi chichagostemcells.com, beberapa penyakit yang dapat diobati dengan cara ini adalah sebagai berikut:
Sebenarnya masih cukup banyak penyakit lain yang dapat diobati. Bahkan pada situs cordlife.co.id, disampaikan setidaknya lebih dari 80 penyakit dapat diobati dengan sel punca darah tali pusat. Tentu, tetap terdapat risiko pada prosedur terapi ini. Namun dengan penelitian yang terus dilakukan dan pengembangan oleh ahli, prosedur ini akan mengalami progres yang signifikan dalam beberapa tahun yang akan datang.
Baca Juga: Cermati Prosedur Ibu Hamil Naik Pesawat, Simak 5 Tipsnya di Sini!
Meski faktanya pengembangan teknologi ini terus dilakukan di Indonesia, namun hingga saat ini salah satu lembaga kredibel dan profesional terbaik di bidang tersebut adalah Global Stem Cell Group yang berbasis di Florida, Amerika Serikat. Tanpa bermaksud mendiskreditkan pihak manapun, sekilas informasi ini diharapkan bisa jadi referensi berguna untuk kamu yang ingin mencoba mendapatkan opsi terbaik dari apa yang ada sekarang.
Tentu, apa yang dimiliki di tanah air saat ini memiliki potensi besar untuk membantu banyak orang di kemudian hari. Setidaknya langkah awal telah diambil, demi masa depan yang lebih menjanjikan terkait dengan terapi stem cell di Indonesia.
Untuk kamu yang kemudian ingin mencoba prosedur ini langsung ke Florida, tentu kamu juga memerlukan perencanaan yang matang. Selain rencana perjalanan dan akomodasi, salah satu hal yang sebaiknya kamu miliki adalah asuransi kesehatan internasional, seperti Asuransi SmartMedicare International dari PT AXA Insurance Indonesia. Asuransi ini memberikan rasa nyaman sebab urusan kesehatan kamu dan keluarga akan dilindungi dengan opsi wilayah pertanggungan yang luas mulai dari Indonesia hingga seluruh dunia, dengan limit tahunan total hingga US$2,9 juta. Jadi, maksimalkan penawaran yang diberikan dan kesempatan yang ada, demi kesembuhan yang selalu diidamkan bersama PT AXA Insurance Indonesia!
Referensi: