7 Penyebab Mobil Rusak yang Sering Dilakukan Tanpa Disadari

Melakukan perawatan dan servis rutin setiap periode waktu tertentu jelas menjadi hal wajib bagi kamu yang memiliki mobil. Tidak hanya agar selalu terlihat segar dan memukau, tapi juga demi menjamin kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Tidak ada seorangpun yang mau berhadapan dengan kondisi mobil rusak. Tapi tanpa disadari, cukup banyak kebiasaan yang sepertinya sederhana, justru menjadi pemicu awal dari kerusakan mobil yang dimiliki.

Penyebab mobil rusak tidak hanya berasal dari hal-hal yang terlihat dan sangat kentara, tapi juga bisa dipicu dari kebiasaan-kebiasaan sederhana yang ternyata membawa dampak besar. Hal ini diperparah dengan sensitivitas pemilik mobil ketika ada suara aneh atau rasa tak nyaman saat mobil dikendarai rendah.

Jadi mari coba kenali beberapa kebiasaan sederhana yang bisa menyebabkan mobil rusak, yang sebenarnya bisa saja dihindari. Sebagai pengetahuan dan pengingat untukmu yang membaca artikel ini, berikut penjelasannya!

Baca Juga: 2 Jenis Asuransi Mobil dan Manfaatnya yang Harus Kamu Tahu

1. Starter yang Buru-Buru

Apakah kamu termasuk orang yang langsung menstarter mobil sesaat setelah kunci kontak kamu putar untuk menyalakan mesinnya? Jika ya, maka kamu punya kebiasaan yang bisa memicu kerusakan mobil dalam jangka panjang.

Sangat disarankan untuk menunggu tiga hingga empat detik sebelum menstarter mobil saat posisi kunci kontak sudah ON. Ada proses check engine yang terjadi saat kunci kontak diputar, dan biasanya akan terlihat dari indikator yang ada di dashboard.

Pengecekan idealnya akan diselesaikan dalam waktu singkat, dan ketika kamu menstarter mobil setelah engine check ini, kamu bisa menikmati performa mobil optimal saat dinyalakan. Sederhana memang, namun hal ini bisa memperpanjang usia mesin dan mobil serta menjamin kenyamanan saat berkendara.

2. Menahan Kopling saat Macet

Kebiasaan ini juga cukup banyak dilakukan pemilik mobil, dengan alasan lebih praktis dan tidak repot. Tapi tahukah kamu kenapa hal ini justru bisa merusak mobil yang kamu punya?

Ketika pedal kopling di tahan, maka kampas kopling akan terus bekerja. Dalam waktu yang lama, konsumsi kampas kopling akan menjadi lebih boros dan perlu penggantian yang lebih cepat. Tentu ini akan membuat pengeluaran juga semakin besar.

Maka dari itu, ada baiknya kamu hanya menginjak pedal kopling saat benar-benar dibutuhkan saja. Ketika berhadapan dengan macet atau lampu APILL, gunakan handbrake agar kampas kopling lebih tahan lama.

3. Tanganmu Selalu Di Tuas Persneling?

Kebiasaan meletakan tangan di tuas persneling selama berkendara memang bukan suatu hal yang besar, namun nyatanya hal ini dapat menyebabkan mobil rusak.

Tekanan yang muncul pada tuas persneling atau tuas gigi ini bisa menyebabkan kerusakan di komponen persneling atau gigi. Maka dari itu sangat tidak disarankan menjadikan tuas ini sebagai tempat istirahat ketika tanganmu lelah.

Alih-alih menggunakan tuas tersebut, kamu bisa meletakkan tangan pada armrest atau roda kemudi. Usahakan selalu rileks, agar tangan tidak terlalu pegal ketika harus mengemudi dalam waktu yang cukup lama.

4. Mengubah Posisi Gigi sebelum Berhenti Sempurna

Dinilai sebagai hal yang bisa menghemat banyak waktu, nyatanya mengubah posisi gigi sebelum mobil dalam keadaan ideal justru bisa jadi sumber kerusakan pada bagian transmisi ini. Posisi ideal yang dimaksud tentu berbeda ketika kamu berhenti, parkir, atau berada dalam kondisi macet.

Misalnya saja saat sedang akan parkir, ada kecenderungan seseorang mengganti gigi maju ke mundur secara langsung tanpa menghentikan mobil terlebih dahulu. Transisi ini bisa memicu kerusakan pada sistem perpindahan gigi dalam jangka panjang. Bagian gearbox akan menerima beban yang lebih besar, dan bukan tidak mungkin mengalami kerusakan fatal.

Maka dari itu, sedikit bersabar dan menghilangkan kebiasaan sederhana ini bisa membuat kamu menghemat biaya perawatan dan servis berkala, serta menjaga mobil selalu dalam kondisi optimal.

Baca Juga: Begini Cara Klaim Asuransi Mobil dengan Mudah

5. Acuh pada Lampu Indikator

Idealnya setiap pemilik mobil tahu apa fungsi dari lampu indikator yang ada di bagian dashboard. Setiap lampu ini berfungsi menunjukkan bagian dari mesin mobil, dan akan menyala ketika membutuhkan perbaikan atau servis karena kondisinya sudah tidak optimal.

Tapi sebaliknya, justru tak sedikit pula yang acuh pada lampu indikator yang menyala di dashboard ini. Setiap indikator menunjukkan satu bagian mesin spesifik, yang ketika menyala artinya kamu harus melakukan pengecekan atau servis.

Indikator ini bisa berupa bahan bakar, kondisi pelumas atau oli, kampas rem, suhu mesin, dan sebagainya. Jika kamu acuh dan terus dibiarkan, mobil bisa benar-benar mengalami kerusakan parah dan berujung mogok total. Saat ini terjadi, biaya servis yang dibutuhkan jelas akan cukup tinggi.

6. Beban yang Terlalu Besar

Setiap mobil memiliki kapasitas ideal yang bisa dibawa ketika dikendarai. Tapi hal ini tidak banyak dipedulikan pengguna mobil, sehingga memberikan beban yang terlalu berat pada mobil yang mereka miliki.

Hal ini banyak terjadi saat momen mudik, bepergian jauh, atau mungkin saja pindahan. Efek dari beban yang terlalu berat sendiri akan berdampak buruk pada konsumsi bahan bakar, tekanan rem, suspensi mobil, hingga roda kemudi yang terasa lebih berat.

Sangat direkomendasikan untuk mencari tahu beban ideal mobil yang kamu punya, sehingga beban yang diangkut mobil tidak berlebihan dan justru membuat mobil rusak di satu dan lain komponennya.

7. Skip Servis Berkala

Servis berkala bertujuan untuk bisa tahu bagaimana kondisi mobil dan mesin di dalamnya, serta mendeteksi adanya kerusakan atau komponen yang kurang optimal. Ketika hal ini diketahui dengan baik, perbaikan atau penggantian komponen bisa lekas dilakukan.

Apa yang terjadi jika kamu sering skip servis berkala ini?

Jelas kondisi mesin tidak akan termonitor dengan baik, dan kamu mungkin saja tidak tahu bagaimana kondisinya ketika digunakan. Kerusakan kecil pada mobil bisa menjalar ke bagian lain dan memicu kerusakan lebih besar.

Jangan sampai melewatkan jadwal servis berkala untuk mencegah mobil rusak di waktu yang tidak diinginkan. Ingat, hari sial tidak ada di kalender, jadi ada baiknya mencegah hal ini terjadi dengan usaha sederhana, seperti disiplin melakukan servis.

Baca Juga: Kenali 9 Penyebab Umum Mobil Mogok, Ini 4 Tips Menghindarinya!

Itu tadi kebiasaan sederhana dan kecil yang bisa memicu mobil rusak di waktu yang tidak diinginkan. Perawatan mobil dan terus melakukan servis berkala akan jadi hal paling mudah yang bisa dilakukan, bersamaan dengan mengubah kebiasaan simpel di atas.

Untuk membantu perlindungan pada mobil kesayanganmu, ada baiknya kamu juga menggunakan produk asuransi yang tepat. AXA Insurance Indonesia menyediakan Asuransi SmartDrive yang bisa kamu gunakan untuk hal ini. Kamu bisa mengurangi kekhawatiranmu pada risiko mogok, lecet, penyok, kehilangan kunci, kecurian, hingga kejadian tidak diinginkan di jalan**. Pada waktu mobil rusak dan mendadak mogok, asuransi ini juga akan membantu untuk layanan derek agar mobil bisa diantar ke bengkel terdekat**. Lengkap dan solutif bukan? Segera masuk ke laman pembelian asuransinya sekarang, dan berikan perlindungan terbaik pada mobil kesayangan!


*Kode promo berlaku untuk pembelian secara langsung di AXA myPage hingga 31 Juni 2023
**Syarat dan ketentuan asuransi mengikuti ketentuan polis asuransi

Sumber:

  • https://otospector.co.id/blog/5-kebiasaan-jelek-yang-menyebabkan-mobil-rusak
  • https://otospector.co.id/blog/8-kebiasaan-yang-membuat-mobil-cepat-rusak
  • https://rotarybintaro.co.id/10-masalah-umum-yang-membuat-mesin-mobil-rusak/
  • https://www.brilio.net/wow/dianggap-enteng-7-kebiasaan-ini-bikin-mobilmu-cepat-rusak-191014h.html