Lebih Dalam tentang 3 Jenis Biaya Overhead, Penting untuk Bisnismu!

Pengelolaan bisnis yang ideal selalu memiliki catatan keuangan yang jelas dan sistematis. Hal ini penting sehingga bisnis dapat melihat secara aktual berapa pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam satu periode waktu. Salah satu variabel dari pengeluaran yang terjadi adalah biaya overhead.

Jika mungkin biaya lain yang terkait produksi akan secara jelas terlihat pada kegiatan perusahaan, biaya overhead justru sebaliknya. Biaya ini dikeluarkan untuk membayar sejumlah hal yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan produksi barang atau jasa.

Baca Juga: 9 Poin Penting pada Bisnis Model Canvas, Cermati Detailnya!

Lalu Apa Definisi dari Biaya Overhead?

Mengacu pada definisi dari salah satu artikel di laman investopedia.com, biaya overhead mengacu pada pengeluaran bisnis yang sedang berlangsung, yang tidak secara langsung terkait dengan proses produksi barang atau jasa.

Biaya ini juga merujuk pada berbagai biaya berkelanjutan untuk menjalankan tanpa memperhitungkan biaya langsung. Sifatnya bisa berupa biaya tetap, biaya variabel, atau gabungan dari kedua jenis biaya ini.

Nantinya, biaya ini akan tercatat secara rinci pada laporan laba rugi di sistem pembukuan yang ada di perusahaanmu.

Dalam konteks bisnis sejumlah biaya akan dikeluarkan untuk mendukung kemajuan perusahaan. Namun biaya-biaya ini tidak secara langsung terkait dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis pada pasar. Dengan penghitungan cermat, biaya overhead akan membantumu dalam mengurangi pos pemborosan dengan efisiensi pengeluaran yang dilakukan oleh bisnis.

3 Jenis Utama Biaya Overhead dalam Bisnis

Biaya overhead sendiri kebanyakan akan digolongkan ke dalam tiga jenis utama. Pertama, fixed overhead, kemudian variable overhead, dan ketiga adalah semi-variable overhead.

Masing-masing dari ketiga jenis biaya ini memiliki definisi dan karakternya masing-masing, dan penting untuk pebisnis seperti kamu untuk memahami setiap jenisnya. Tujuannya sederhana, agar kamu tahu secara detail golongan biaya yang dicatat, sehingga analisis pada hasil catatan keuangan yang muncul dari sistem bisa dilakukan secara komprehensif.

1. Fixed Overhead

Atau biaya overhead tetap, merupakan biaya yang tidak mengalami perubahan walaupun aktivitas produksi bisnis selalu mengalami dinamika. Jumlah atau besarannya cukup mudah diramalkan, biaya yang dibayarkan pada pos ini perannya krusial untuk memastikan bisnis beroperasi dengan lancar.

Jika mengacu pada penjelasan definisinya, maka beberapa biaya dapat masuk dalam kategori ini, antara lain:

  • Biaya sewa
  • Asuransi
  • Gaji karyawan
  • Perbaikan gedung atau alat-alat kerja
  • Pembayaran tagihan atau kredit

Lebih kecil pada sektor produksi, fixed overhead akan dialokasikan pada upah bagian pengawas produksi, kemudian biaya sewa pabrik, perawatan alat dan bangunan, pembayaran tagihan bulanan, dan asuransi peralatan produksi yang dimiliki.

2. Variable Overhead

Jenis kedua dikenal dengan nama biaya overhead variabel. Disebut demikian karena mengacu pada biaya yang jumlahnya dinamis, kadang mengalami kenaikan dan kadang penurunan. Perubahan ini akan tergantung pada volume produksi yang dilakukan perusahaan.

Selama kegiatan produksi berlangsung, maka jenis biaya overhead ini akan terus ada. Saat terjadi peningkatan jumlah produksi, maka idealnya biaya ini akan turut meningkat, demikian pula sebaliknya. Namun saat perusahaan tidak melakukan aktivitas produksi biaya ini akan menjadi nol.

Beberapa contoh dari jenis kedua ini antara lain:

  • Bahan baku
  • Tenaga kerja borongan
  • Perlengkapan produksi yang digunakan
  • Jumlah komisi
  • Biaya pengiriman dan yang terkait

Kelima biaya di atas besarannya akan cenderung menyesuaikan volume produksi yang dilakukan. Maka tanpa adanya aktivitas produksi, biaya variable overhead akan berkurang drastis.

3. Semi-Variable Overhead

Terakhir adalah jenis overhead variabel mixed. Jenis ketiga ini dapat dikatakan sebagai gabungan dari kedua jenis sebelumnya.

Tapi mengapa demikian?

Karena jenis biaya ini punya karakteristik yang ada pada jenis pertama dan jenis kedua. Perusahaan atau bisnis dapat mengeluarkan biaya overhead variabel mixed kapan saja, meski biaya pasti yang dikeluarkan cenderung mengalami perubahan tergantung pada aktivitas bisnis yang kamu lakukan.

Contoh paling mudah dipahami mungkin adalah biaya penggunaan kendaraan, besaran komisi penjualan, kebutuhan utilitas seperti air dan listrik, dan sejenisnya. Dari contoh ini, ada sejumlah biaya tetap yang harus dibayarkan, namun di saat yang bersamaan biaya yang dikeluarkan juga tergantung pada besaran aktivitas bisnis yang terjadi selama periode waktu tertentu.

Sekilas tentang Contoh Menghitung Biaya Overhead Perusahaan

Untuk bisa mendapat gambaran tentang bagaimana cara menghitung biaya overhead dengan ideal, ilustrasi di bawah ini bisa kamu cermati.

Misalnya bisnis yang kamu punya mencatatkan biaya overhead total sebanyak Rp10,000,000 per bulan. Kemudian  dari hasil penjualan di periode yang sama, didapatkan sebanyak Rp50,000,000.  Untuk tahu presentasi overhead dari total pendapatan maka Anda akan membaginya, kemudian dikalikan dengan 100%, seperti yang ditunjukkan di bawah iniL

Biaya Overhead/Penjualan Bulanan x 100%

= Rp10,000,000/Rp50,000,000 x 100%

= 20%

Jadi untuk overhead bulanan alokasi yang diperlukan adalah sebesar 20%. Dari setiap penghasilan yang Anda peroleh, seperlimanya akan digunakan untuk membayar semua biaya overhead yang dimiliki bisnis.

Semakin rendah hasil perhitungannya, maka artinya bisnis semakin efektif dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Baca Juga: 7 Langkah Mencegah Kasus Pencurian di Tempat Bisnismu

Penting untuk selalu dihitung dan diketahui nilainya, biaya ini akan membantu kamu dalam mengetahui rincian alokasi biaya yang dikeluarkan, menentukan harga dengan tepat, dan mengawasi secara langsung pengeluaran yang terjadi. Dengan data ini, dapat dilihat pos mana yang kurang efisien dalam mengelola sumber dayanya, sehingga dapat dilakukan peningkatan kinerja di kemudian hari.

Setelah memahami benar mengenai apa itu biaya overhead, kini semoga kamu punya insight berguna untuk bisa mengoptimalkannya. Selain optimasi kinerja, jangan ragu untuk memberikan perlindungan bagi bisnis sebagai upaya memitigasi hal buruk terjadi pada bisnis. Asuransi bisnis seperti Asuransi SmartBusiness dari PT AXA Insurance Indonesia bisa menjadi opsi, sebab berbagai macam manfaat dapat diperoleh ketika kamu menghadapi kondisi sulit seperti, mengalami kerugian material, rawat inap di rumah sakit, kecelakaan diri, dan manfaat lainnya. Besarannya tidak akan memberatkan biaya overhead yang kamu punya, sehingga tetap menjadi pengeluaran masuk akal untuk bisnis yang dikelola. Rencanakan semuanya dengan baik dan teliti, serta maksimalkan semua sumber daya yang dapat diakses oleh bisnis bersama PT AXA Insurance Indonesia!

Referensi:

  • https://www.telkomsel.com/jelajah/jelajah-lifestyle/biaya-overheard-adalah-pengertian-jenis-dan-contohnya#:~:text=Dalam%20konteks%20bisnis%2C%20overhead%20adalah,biaya%20ATK%2C%20dan%20biaya%20administrasi.
  • https://money.kompas.com/read/2022/10/07/161845726/pengertian-biaya-overhead-jenis-contoh-dan-hitungannya?page=all
  • https://flip.id/business/blog/biaya-overhead-pengertian-jenis-hingga-cara-menghitungnya
  • https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/wirausaha/biaya-overhead-adalah#Contoh_Biaya_Overhead
  • https://majoo.id/solusi/detail/biaya-overhead-adalah
  • https://ajaib.co.id/biaya-overhead-adalah/
  • https://www.investopedia.com/terms/o/overhead.asp
  • https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-kategori-dasar-biaya-overhead-yang-perlu-anda-ketahui/
  • https://pluang.com/id/blog/news-analysis/biaya-overhead-adalah